Bab 5 - Dan Pilihannya Adalah

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode


Sunyi——

Waktu mengalir dengan sangat sunyi.

Dunia sebelah kecil yang dibuat oleh <Ain Soph>. dunia fiksi yang menciptakan samudra dari ingatan Shinji dan Mio.

Di pantai indah bagai mimpi itu, Shidou dan Mio bertatapan satu sama lain dengan diam.

Sementara Shinji berdiri di samping Mio dan Reine untuk Shidou, mereka berdua memilih untuk tidak mengatakan apapun.

Mereka berdua tahu. Untuk memecah keheningan, itu harus datang dari Shidou——atau Mio.

——Karena kata-kata yang Shidou katakan pada Mio terlalu jahat, tanpa ampun dan menghancurkan.

Sebuah perkataan kejam yang tidak cocok dikatakan pada gadis yang telah mengembara selama 30 tahun demi berkumpul kembali dengan kekasihnya.
Jika kata-kata itu berbentuk fisik, maka itu pasti seperti pisau tajam yang merobek ujung jari atau bola besi yang menghancurkan segalanya.

Namun, Mio, yang menerima serangan ini, tidak meneteskan air mata ataupun marah-marah, hanya tersenyum diam.

Seakan dia sudah menerima segalanya.

——Seakan menunjukkan bahwa perkataan kejam Shidou tidak benar-benar tanpa dasar.

“……Sebuah eksistensi yang bisa membunuh diriku……”

Seperti gelombang suara yang menggema di angkasa, suara Mio terdengar.

“Memang…… jika Reiryokuku disegel, aku akan menjadi manusia biasa. ——Jika itu belum cukup, aku akan jauh lebih rentan dibanding yang sekarang. Benar-benar, cukup rapuh sampai bisa bunuh diri.”

Mio bergumam pelan seolah merenungkan apa yang baru saja dia katakan, dan kemudian dia menghela napas sambil menatap ke langit.

“Ah——Mungkin begitu. Mungkin itulah apa yang kuinginkan sejak lama.”

“Mio……”
Saat Shidou memanggil namanya dengan suara yang sedikit gemetar, Mio bicara dengan nada pelan yang menenangkan dirinya.

“Rencanaku membangkitkan Shin tidaklah salah. Itu menjadi harapanku. Demi bertemu dengan Shin sekali lagi yang mati pada hari itu, aku telah hidup selama 30 tahun.”

Tapi Mio melanjutkannya.

——Seperti yang Shidou katakan, keraguan apakah Shin bisa benar-benar dibangkitkan selalu ada di suatu tempat dalam hatiku. ……Tapi tidak ada jalan lain. Jadi aku menyegel kegelisahan ini dan membutakan mata pada hal itu. Tapi jika Shin yang baru telah lahir, maka deretan pemikiran ini akan menjadi jelas semuanya. Pemikiranku bener-benar tak berdasar.”

Mio tersenyum dengan sikap kesusahan.

“……Sepertinya aku——selalu berharap untuk mati sampai saat ini. Seberapa jauh kucoba membuat Shin abadi, tapi itu tidak menjamin bahwa Shin tidak mati suatu hari nanti. Mungkin itu karena aku tidak bisa hidup sendiri saat Shin mati. ……Ah——benar juga. Kenapa aku tidak menyadari hal sesederhana itu sejak dulu?”

Saat Mio bicara, dia memutar punggungnya kearah Shidou sambil berjalan perlahan menuju pantai. Jejak kaki kecil di pantai berpasir segera disapu bersih oleh ombak yang kembali.

Mio berhenti sekali lagi, menghirup napas dalam sebelum berbalik kearah Shidou dengan sebuah pertanyaan.

“Jadi——mengerti akan hal ini namun masih datang menciumku. Bisa dibilang Shidou ingin membunuhku……ya kan?”

“…………”

——

Mendengar apa yang Mio katakan, Reine mengerutkan alisnya sementara Shinji menahan napasnya.

Tapi kedua tindahan itu masuk akal. Shidou mencium Mio setelah memprediksi semuanya. Dia datang kemari setelah menerima semuanya. Benar-benar sangat wajar untuk mengambil jawaban itu.

“……Oh.”

Saat Shidou mengangguk setuju, Mio sedikit mengangkat posisi kepalanya saat dia mengatakan tanggapan yang rusak.
——Cara ini——

——Apa kau pikir aku akan mengatakan hal itu?”

“……………Huh?”

Mendengarkan apa yang Shidou katakan selanjutnya, Mio berbalik dengan tatapan kebingungan.

Bukan hanya itu, baik Reine dan Shinji punya ekspresi yang sama di wajah mereka saat melihat Shidou. Shidou meneruskannya sambil melihat langsung ke arah mata Mio.

“Kau memaksakan peran yang keterlaluan seperti itu kepada orang lain. Maaf, tapi aku tidaklah seberani dirimu. Jika kau mati, siapa yang mau memikul beban itu?”

Saat Shidou bicara dengan terang-terangan, Mio menatapnya dengan bingung sambil memiringkan kepalanya.

“……Uh, jadi kenapa?”

“Aku sudah memutuskan, aku——

Shidou membuat deklarasinya saat dia mengangkat jarinya dan mengarahkannya kepada Mio.

——Mio, aku kemari untuk mencurimu dari Shinji.”

——

Mendengar apa yang Shidou katakan, Mio melebarkan matanya karena terkejut. Shidou terus mendesak maju untuk mendapatkan jawaban.

“Aku memiliki sepuluh kristal Sephira di tubuhku terima kasih pada Kurumi. Sejujurnya, sekarang tidak banyak perbedaan antara diriku dan Spirit. Aku mungkin bisa menyegel Reiryokumu. Tentu saja, selama kau tidak memilih kematianmu sendiri. ——Jadi itu sebabnya. Hehehe, lupakan masa lalumu dengannya dan pindahlah pada diriku, Mio.”

Shidou berakting berekspresi jahat, melipat tangannya sambil mengatakan hal tersebut.

Mio menatap kosong dengan bingung untuk sesaat, tapi kemudian——

——Fu, fufu, ahahahaha——

Lalu, dia tertawa lepas.
“Apa-apaan ini? Itu sama sekali tidak cocok denganmu, Shidou. Apa kau serius?”

“C-Cocok atau tidak, bodo amat…… aku serius! Aku benar-benar akan mencurimu dari tangan Shinji!”

“Fufu…… begitu ya.”

Sambil menyeka air mata karena tertawa, Mio mengalihkan matanya ke arah Shinji, yang berdiri di dekatnya.

“……Jadi itulah yang dia katakan. Apa yang akan kau lakukan, Shin?”

Sambil mengatakan itu, bibir Mio membentuk senyum bahagia. Shinji menghela napasnya saat dia mengangkat bahunya dengan tatapan tak berdaya.

“Apa tidak masalah aku membuka mulutku? Memang, aku adalah Takamiya Shinji, tapi hanya eksistensi yang terpisah dari ingatan Shidou…… seorang tiruan dari tiruan boleh bicara?”

“Tapi bukankah ingatan itu adalah milik Shin? Mari bicara. Pikiranmu seharusnya sama dengan yang asli. ——Kalau tidak, mungkin aku akan diambil oleh Shidou?”

Saat Mio mengatakannya dengan nakal, alis Shinji mulai bergetar.
“Baiklah. Biarkan aku memberitahumu——

Setelah menghirup napas dalam, Shinji berbalik menghadap Shidou, menatapnya sambil memuntahkan kata-katanya.

——Jangan bacot, dasar bangsat! Seakan seseorang bisa tetap diam setelah mendengar hal itu! bahkan bagi Shidou (aku), aku tidak akan pernah membiarkannya! Aku sama sekali, sama sekali, tidak akan pernah menyerahkan Mio padamu!”

“H-Hey……!”

Dihadapkan pada tatapan tajam dan mengancam ini, tanpa sadar Shidou mundur ke belakang.

Tidak, Shidou sangat tahu seberapa banyak rasa sayang Shinji kepada Mio sebelum dia mati. tapi melihat hal semacam ini, ini masih sangat mengejutkan.
Namun, setelah membentak selama beberapa saat, Shinji menghela nafas berat saat dia menggantungkan matanya kebawah.

“……Yah, itu adalah perasaan yang datang dari hidupku. Jika kau bercanda soal mencuri Mio, aku tidak akan pernah membiarkannya. ——Tapi.”

Shinji perlahan mengangkat matanya, menatap Mio dengan penuh kasih sayang——tapi juga ekspresi yang agak kesepian.
“……Aku sudah tidak lagi ada di sini, ya kan?”

“……………”

Mendengar perkataan Shinji, Mio terdiam. Shinji melanjutkannya sambil berjalan ke arah Mio.

“Bahkan jika itu Shidou (aku), aku tidak bisa diam dan membiarkan Mio memilih orang lain selain aku. Sejujurnya, hatiku serasa mau terbelah. ——Tapi, karena itulah aku tidak setuju jika Mio memilih mati. masih banyak hal di dunia ini yang ingin kutunjukkan pada Mio. Masih ada banyak tempat yang ingin kubawa Mio ke sana. Masih ada banyak hal yang aku ingin Mio untuk mengalaminya.”

Shinji perlahan mengangkat tangannya untuk mengelus kepala Mio dengan lembut.

“……Lautnya indah. Senang bisa membawa Mio ke sini. ……Tapi sudah hampir waktunya bagiku untuk pergi. ——Maaf, Mio. Demi diriku, kau mengekang dirimu selama 30 tahun ini.”

“…………”

Mio tidak menjawab.
Sebagai imbalan untuk mengatakan itu, Shinji beralih ke arah Shidou. Setelah itu, dia mengangguk lembut padanya.

Bagi Shidou, tujuan Shinji sudah diketahui. Meski sensasanya sudah berkurang, ingatan Shinji juga masih ada di dalam dirinya.

Itu sebabnya——Shidou mengulurkan tangannya pada Mio.

“Mio……!”

“……Shidou, aku——

Mio sedikit mengangkat wajahnya seakan ingin mengatakan sesuatu.

Namun——di saat itu.

Di pemandangan pantai yang tenang dan hening, tiba-tiba diserang kegaduhan, dan kemudian seluruh dunia mulai bergetar seakan bergetar karena suara gempa.

“……!? A-Apa yang terjadi!?”

“Uwa——!?”
Dari situasi yang tiba-tiba ini, Shidou hanya bisa menahan napasnya saat dia menggerakkan matanya ke sekitarnya. Shinji juga memiliki reaksi yang mirip saat dia melihat ke sekelilingnya dengan bingung.

Pemandangan dunia ini yang seperti surga, yang bertahan sampai ini, telah masuk ke dalam kekacauan hebat. Namun, itu bukanlah bencana alam seperti gampa bumi yang menyebabkan cuacanya berubah. analoginya——itu seperti bug virtual yang terjadi pada layar game.

Namun, meski di bawah situasi abnormal ini, Mio dan Reine masih memantau situasi dengan ketenangan hebat saat mereka saling memandang satu sama lain.

“Reine, ini.”

“……Ah, tidak salah lagi.”

“A-apa ini……”

Saat ditanya oleh Shidou, Reine membalas dengan melihat ke arah dimana keributannya berbunyi.

“……Gangguan dari luar. Ini seperti——Spirit Formula.”

“Spirit Formula……?”
Saat Shinji bertanya dengan bingung, Mio mengangguk kecil untuk mengiyakannya.

“Un. 30 tahun yang lalu, itu adalah teknik yang membawa eksistensi yang dikenal sebagai Spirit——diriku ke dunia ini. Sihir rahasia yang mengumpulkan seluruh mana yang tersebar di dunia ini menuju satu lokasi untuk melahirkan sebuah eksistensi luar biasa. Seseorang yang bisa melakukan ini…… sejauh yang kuketahui hanyalah Westcott. Sepertinya, dia masih hidup.”

“Apa……!?”

Suara Shidou mulai ketakutan saat dia mendengar apa yang Mio katakan.

“Menciptakan…… Spirit? Tunggu sebentar, apa itu berarti mereka berencana menciptakan Spirit baru di luar sana……!? Terlebih lagi, Spirit asal mula seperti Mio!?”

Saat Shidou mengeraskan suaranya menjadi teriakan, Mio dan Reine mengangguk disaat yang sama.

“……Mungkin. Dan——sepertinya Westcott menjadi pusat dari aliran mana itu. sepertinya dia ingin menggunakan dirinya sebagai inti dari Spirit Formula.”

“Westcott menjadi Spirit……!?”
Diberitahukan skenario terburuk, seketika Shidou membuat wajah merengut. Tujuan dari Westcott yang sudah dikatakan di dunia masa depan melintah di pikirannya.

——Mendapatkan kekuatan Spirit asal mula dan menulis ulang dunia.

Sejujurnya, dia tidak paham apa artinya sesaat pertama kali dia mendengarnya. Tapi sekarang——setelah mengalaminya di ruang yang dibuat oleh Mio, akhirnya dia mengerti.

Jika Westcott mendapatkan kekuatan yang sama untuk membuat ruang ini dan jika ruang ini mengembang besar sampai cukup untuk menutupi seluruh dunia——itu pasti cocok disebut menulis ulang dunia.

Dia tidak tahu dunia macam apa yang ingin diciptakan Westcott. Namun, Westcott pernah berkata, “Ini adalah pembalasan dendam terhadap umat manusia”. Lalu, di dunia itu, tidak sulit membayangkan apa yang akan terjadi pada orang-orang yang bukan penyihir.

Bicara soal dunia baru itu cukup bagus, tapi esensi dari tujuan ini adalah genosida. Sangat wajar, hal ini tidak bisa diterima.

Namun, disaat itu, Shinji mengerutkan alisnya saat berpikir keras.

“Tunggu sebentar. Jika dia bisa melakukan ini, kenapa dia tidak melakukannya sejak dulu? Jika dia bisa mengubah dirinya menjadi Spirit, kenapa dia bersusah payah mencoba mengumpulkan kristal Sephira dari para Spirit?”

Memang, jika Spirit Formula yang menciptakan Mio bisa dilakukan sekali lagi, maka cara ini akan jauh lebih cepat.

Kemudian Reine menaruh tangan di dadanya saat dia menjawab.

“……Itu tidak akan bekerja. Dia masih kehilangan sesuatu yang dibutuhkan untuk membuat formula ini sukses.”

“Sesuatu……?”

“……30 tahun yang lalu, Westcott dan yang lainnya memilih pusat benua Eurasia sebagai tempat melakukan upacara. Itu karena lokasi itu adalah titik kunci dari aliran mana——disebut juga vena spiritual dari sihir dan energi alam.”

Mio melanjutkannya seakan menerima tongkat estafer dari Reine.

“Aku dilahirkan lewat Spirit Formula. Tapi disaat yang sama, semua kumpulan mana di dunia dari vena spiritual telah terserap ke dalam diriku.”
“……Itu sebabnya. Untuk menciptakan Spirit lain sepertiku, kau harus menunggu dunia membentuk vena spiritual besar yang lain. ——Tapi itu harus menunggu ratusan, atau bahkan hingga ribuan tahun.”

“Jadi, kenapa sekarang——

Saat bertanya, Shidou menggoyangkan bahunya.

Mungkin karena menyadari tanggapan itu, Reine mengangguk perlahan padanya.

“……Ya. Vena spiritual di sini adalah “aku” ——Westcott sepertinya mengumpulkan mana karena tujuan itu.”

“Un. <Goetia> sepertinya dipasangi dengan alat yang digunakan untuk operasi itu. perbedaan presisinya sangat luar biasa dibanding 30 tahun yang lalu. Tapi sekarang itu mungkin wajar saja karena penemuan dari Realizer Manifestation Device.”

“Apa…… tapi itu berarti……”

“Ah. Tidak perlu dikatakan, ini akan mustahil kecuali sebelumnya sudah mengetahui kapan aku akan muncul. Tapi sekarang——situasi yang mustahil telah terjadi.”
Mendengar apa yang dikatakan Reine, Shidou menggertakkan giginya dengan diam.

Tidak perlu terlalu memikirkan hal ini, alasannya adalah⸺⸺karena Shidou telah melintasi waktu.

Tindakannya mencoba menyelamatkan semua orang kini mendorong dunia menuju dilema yang lebih besar. Menghadapi kenyataan ini, Shidou merasakan sakit hebat yang menyerang hatinya.

Namun, setelah melihat pikiran Shidou, Mio melanjutkannya.

“……Kau hanya ingin menyelamatkan semua orang dari tanganku. Kau tidak perlu merasa bersalah. Jika ini adalah penyebabnya, maka itu semua adalah tanggung jawabku. ——Selain itu, bukankah menyesal akan membuang banyak waktu?”

Setuju dengan apa yang dikatakan Reine, Mio mengalihkan matanya ke arah Shidou.

“Ya. Tolong maafkan aku karena telah dieksploitasi oleh orang semacam itu. Tapi bahkan mengubah dunia tempat di mana diriku berbagi kenangan dengan Shin itu lebih kejam.”
Setelah membuat ekspresi yang kompleks selama beberapa saat, Mio mengendurkan pipinya seakan hilang dalam pemikiran sebelum akhirnya bicara.

“……Shidou, bisakah kau meminjamkanku kekuatanmu? Mungkin aneh hal ini datang dari orang yang membunuh semuanya di masa depan——

Sambil mengatakan hal itu, Mio menatap mata Shidou.

——Ayo pergi bersama untuk menyelamatkan semuanya.”

“……! Ahh……!”

Shidou mengangguk kuat saat merespon balik.

Memang ini adalah situasi yang membuat putus asa. Westcott yang mendapatkan kekuatan Spirit asal mula adalah perkembangan terburuk yang bisa dibayangkan.

——Namun, setelah mendengar Mio ingin menolong semuanya, Shidou tidak sanggup menampung kebahagiaannya.

Mio tersenyum saat dia melangkah mendekati Shinji.

“Shin.”
“Ah.”

Sepertinya Shinji mengerti tujuannya dari sikap itu. dia merentangkan tangannya untuk memeluk Mio dengan erat.

“……Aku harus kembali sekarang.”

“……Un, tolong berhati-hatilah.”

Setelah Shinji selesai bicara, dia mengalihkan perhatiannya pada Shidou.

——Shidou, aku mempercayakan Mio padamu.”

——Ah.”

Saat mendengar apa yang Shinji minta, Shidou membalasnya dengan anggukan.

Kemudian, melihat adegan ini, kali ini Reine yang mengulurkan tangannya seperti Shinji.

“……Shidou.”

“Huh? Eh……”
Saat mata Shidou berputar-putar seakan dia sedikit malu, Reine menggerakkan jari-jemarinya seakan memintanya mendekat.

“Eh…… jadi, permisi.”

“……Un.”

Setelah menemui keraguannya di tengah jalan, Reine memeluk Shidou dengan lembut.

“……Terima kasih atas kencan terbaiknya. ——Jika itu kau, segalanya akan baik-baik saja.”

“Reine-san……”

Shidou berbisik sambil balik memeluknya.

Untuk sesaat, sambil menutup matanya, mereka merasakan detak jantung dan suhu tubuhnya satu sama lain.

Hanya dengan itu saja, Shidou merasakan lebih banyak kekuatan yang merasuki tubuhnya daripada sebelumnya.

“……Baiklah, ayo pergi, Shin.”

Sambil mengatakan hal itu, Mio mengulurkan tangannya kepada Shidou.

——Oh!”

Shidou mengangguk sekali lagi sambil menggenggam tangannya dengan kuat.

——Di langit yang menggelap di mana matahari yang terbenam telah menghilang menuju cakrawala, hanya sinar terang yang masih tersisa.

Bagai bintang yang menghias langit malam, cahaya yang berputar-putar seakan menuju ke satu titik. Pemandangan fantasi seolah berasal dari mimpi. Jika seseorang tidak tahu suatu hal yang lebih bagus saat melihatnya, pasti itu akan digambarkan sebagai Dewa ataupun Malaikat.

Namun, ekspresi para Spirit yang menonton dari eksterior <Fraxinus> bukan seperti orang yang takjub ataupun terpesona——malahan lebih terlihat takut dan jengkel.

Tapi respon semacam itu bukannya tidak beralasan. Itu bukanlah Dewa yang berada di tengah cahaya, tapi musuh para Spirit, si penyihir Isaac Ray Pelham Westcott.

“Fu——hahahahaha! Hahahahahahahahaha!”

Tawa keras Westcott terdengar menembus langit malam.
“Ku……!”

Tohka menggertakkan giginya saat dia mengencangkan genggaman <Sandalphon>, mengayunkan ujung pedangnya ke arah Westcott. Dengan teriakan keras, kilatan pedang itu merobek langit.

Namun, tebasan itu, yang bisa membelah benteng padat yang tak bisa ditembus, hancur ke udara setelah melakukan kontak dengan cahaya yang terpancar dari Westcott.

Serangan yang menggunakan kekuatan dari seluruh tubuhnya gagal melakukan apapun. Rasa ketidakberdayaan itu sama seperti mencoba menyerang Astral Dress Mio. Tohka mengubah wajahnya dengan kaget saat dia mengerang.

——Tidak berguna. Tubuhku telah dikaruniai dengan Reiryoku. Tidak seperti kekuatanmu yang hanya kepingan saja, milikku memiliki asal yang sama dengan <Deus>.”

Westcott membentangkan tangannya dengan sikap ceria saat tubuhnya melayang ke langit.

“Tidak ada yang bisa menghentikanku lagi. Lihatlah kemari——aku telah menjadi Spirit yang sempurna. Pemandangan yang akan melumuri perubahan ke dunia ini.”
“Jangan——mengatakan omong kosong!”

Tohka mengayunkan <Sandalphon> tanpa mengabaikan harapan. Setiap serangan merobek udara, memiliki kekuatan yang cukup untuk membunuh.

Tentu, bukan hanya Tohka. Yamai bersaudari dan Yoshino melepaskan hembusan angin dan udara dingin ke arah Westcott. Mukuro membuka lubang di angkasa agar bisa langsung menyegel kekuatannya. Miku dan Natsumi meningkatkan kekuatan semua orang dengan permainan dari <Gabriel>, yang ditiru juga oleh <Haniel>.

Namun, meski dengan semua itu, Westcott masih tidak tergores. Dengan tatapan yang agak kecewa, Westcott mengangkat bahunya.

“Aku benar-benar tidak memahami ketidakpatuhan para penonton ini. ——Ellen, Artemisia.”

Westcott bicara saat dia perlahan mengangkat tangannya. Sebagian cahaya yang melekat pada tubuhnya menari-nari di langit seperti meteor sebelum masuk ke dalam dada Ellen dan Artemisia, keduanya sedang berada di tengah pertarungan melawan Origami dan Mana.

“! Ini——

“Wow, luar biasa. Kekuatan ini……”
Mereka berdua melebarkan matanya karna terkejut. Seketika, Origami dan Mana, yang berada di tengah pertempuran melawan mereka, melompat ke belakang seakan merasakan ada sesuatu yang salah.

“……!”

“Tch——

Namun, keputusan Origami dan Mana bukannya tidak bisa dipahami. Jika Tohka dan yang lainnya berada di posisi yang sama, mereka akan mengambil tindakan yang serupa.

Jelas sekali, saat ini ada aura tidak menyenangkan yang mengelilingi Ellen dan Artemisia. Kekuatan tebal yang berbeda dari apa yang mereka miliki sebelumnya. ——Dari penampilannya, mereka diberi sebagian kekuatan Westcott.

Melihat keadaan mereka berdua saat ini, Westcott mengubah ujung bibirnya dengan puas.

“Sisakan mata dan telinga mereka sehingga mereka bisa menyaksikan akhir dunia ini. Karena mereka juga Spirit, mereka tidak akan mati hanya karena tangan dan kaki mereka dipotong.”

——Ha.”
“Wow, kedengarannya menyakitkan. Tapi karena itu Spirit——mau bagaimana lagi.”

Menerima perintah Westcott, Ellen dan Artemisia melaju melintasi langit.

——!?”

“Apa……!”

Seketika, Origami dan Mana menjerit saat tubuh mereka terdorong mundur. Serangan mendadak itu lebih cepat dari yang bisa diikuti oleh mata. Meski mereka berdua sudah mengambil posisi bertahan, senjata dan zirah persenjataan mereka telah dikoyak dengan bagus.

“Origami! Mana!”

——Ini hanya masalah waktu, sekarang tidak perlu khawatir pada mereka.”

Saat Tohka meneriakkan nama mereka, bersamaan dengan saura itu, bayangan Artemisia mendekatinya.

“Ku——!?”

Tohka bergegas mengangkat <Sandalphon> untuk serangan dari pedang laser itu. namun, meski dengan pertahanan ini, serangan kuat masih mengenai tubuh Tohka. Sikapnya telah dihancurkan saat dia mulai terguling di permukaan eksterior.

“Fu——

Tohka mengeraskan dirinya untuk serangan dan rasa sakit yang akan datang.
Perbedaan kekuatannya sangat jelas dalam sekali lihat. Tapi entah bagaimana mereka harus menghentikan Westcott. Jika dia tidak dihentikan, dunia di mana dia bertemu dengan Shidou dan yang lainnya akan diubah menjadi ke bentuk yang dia inginkan. Hal semacam itu sangat tidak bisa diterima. Beruntung, sepertinya musuhnya tidak berfokus untuk membunuhnya. Jadi, meski dia kehilangan tangan ataupun kakinya, dia masih bisa melakukan serangan balasan——!

“……!?”

Tapi di saat Tohka bersiap untuk hal yang tak bisa dihindari, Artemisia, yang sudah mendekat, mengerutkan alisnya dan melompat ke belakang.

“Mu——!?”

Tohka mengangkat alisnya karena tindakan yang tak terduga itu——tapi kemudian segera menyadarinya.
Retakan muncul dipermukaan kepompong raksasa yang mengambang disamping <Fraxinus>, cahaya terang mulai keluar dari dalamnya. Mungkin, Artemisia mundur karena mewaspadai hal itu.

“Ini——

Tepat saat Tohka mengatakannya, kepompong itu tiba-tiba terbuka saat dua orang melayang keluar dari dalamnya.

——Shidou dan juga Mio.

“Shidou!”

“Shidou-san……!”

“Oh! Kau selamat!”

Ekspresi para Spirit menjadi cerah saat mereka memanggil namanya.

“Ah——aku membuat kalian menunggu ya, semuanya.”

Shidou tersenyum dengan sedikit grogi, dan kemudian dia memanifestasikan Angel <Sandalphon> di tangannya sambil mengarahkannya pada Westcott.

“⸺⸺Hei, Isaac Westcott. Sepertinya kau melakukan apapun yang kau mau selama kami pergi.”

Setelah melompat keluar dari kepompong <Ain Soph>, Shidou menajamkan penglihatannya sambil mengarahkan ujung <Sandalphon> ke arah Westcott.
Dengan tubuh ini ditengahnya, jelas sekali ada Reiryoku padat yang berputar-putar. Tekanan yang luar biasa menyambutnya seperti saat dia melawan Mio. Hanya karena mengingatnya perasaan itu membuat sebuah ilusi saat kulitnya hancur menjadi debu.

Westcott tersenyum tanpa kata dengan tatapan gembira, merespon mereka sambil merentangkan tangannya.

——Terima kasih atas bantuanmu. Aku berterima kasih padamu, Itsuka Shidou. Terima kasih karena kenyataannya kau menahan <Deus> sambil aku memulai formulanya. Itu sangat bermanfaat untuk menyediakan kristal Sephira yang berharga.”

“Apa katamu……?”

Memang, kristal Sephira Nia, yang pernah dimiliki Westcott, sekarang berada di tangan Kurumi dan juga ada di dalam tubuh Shidou. Tapi dari cara bicaranya, mungkin semua itu adalah bagian dari rencananya sebagai antisipasi Westcott untuk masa depan.
Tentu, itu bisa menjadi gertakan yang dibuat untuk membangun keuntungan fisiologis. Tapi Shidou menilai itu adalah bagian dari rencananya. Meskipun ada dasar dari penilaian itu——tidak diragukan lagi, hanya tekad untuk melakukan segalanya yang bisa mengeluarkannya dari situasi ini.

Seperti menebak dari ekspresi dan sikap Shidou, Westcott tersenyum gelap seakan mendapatkan kenikmatan dari lubuk hatinya.

“Itu kekuatan yang mengganggu. Yah, sejak kau mendapatkan sepuluh kristal Sephira di tubuhmu dan <Deus> yang mengikutimu, ini seharusnya sudah bisa diduga. Namun——

Disaat itu, Westcott perlahan mengangkat dagunya. Cahaya kuat dikeluarkan oleh tubuhnya——perlahan berubah menjadi kegelapan pekat.

——Hanya sedikit terlambat.”

“Apa——……!”

Bahkan dengan posisi siaganya, Shidou merasa napasnya mulai tersumbat.
Melayang di belakang Westcott, muncul “pohon” raksasa.

Pohon hitam legam denga dahan yang menaungi langit dan akar yang mengorek ke arah bumi. Lapisan epidermisnya mirip kayu busuk saat pohon itu menutupi udara dengan rasa sesak napas yang tidak menyenangkan.
Demon King dari mimpi buruk muncul seperti menyebarkan keputusasaan kepada semua orang yang melihatnya.

“Ini……!”

“<Ain Soph>? Tidak……”

“Demon, King——

Para Spirit menatap langit dengan nada kebingungan.

Seperti konduktor, Westcott melambaikan tangannya sambil menyatakannya dengan ekspresi mabuk.

“Kemarilah; mari ciptakan dunia, <Belial> (Penjara abadi).”

Dalam sekejap, pohon hitam legam mulai menggeliat seperti gerakan janin yang sedang tumbuh. Cabang-cabangnya mulai meluas ke cakrawala sementara akar-akarnya berbalik dan menuju ke tanah. Di saat yang sama, pemandangan lain mulai terbentuk di langit yang ada di sekitar pohon raksasa.

“……!”

Semuanya menyadari pemandangan ini. Rasanya sama dengan ruangan monokrom yang diciptakan oleh <Ain Soph>——sensasi “dunia sebelah” mulai menggerus dunia ini.

——Jangan biarkan “itu”. intuisi ini melintas dipikiran Shidou, Mana, dan seluruh Spirit.

Kemudian, pada saat itu, sebuah teriakan terdengar seakan merespon hal itu.

——<Ain Soph>.”

Di saat itu, kepompong yang melayang di belakang Mio membuka dan berubah menjadi pohon cahaya, <Ain Soph>.

<Ain Soph> memanjangkan cabang dan akarnya untuk menjerat <Belial> dengan tujuan untuk menekannya kebawah.

<Ain Soph> dan <Belial> saling mengikat, menutupi area sekitarnya seperti sangkar burung yang besar. Kedua dunia yang bersiang dalam pengembangannya saling bertabrakan satu sama lain, mencemari pemandangan sekitarnya dengan kebisingan.

“……! Mio!”

“Aku menggunakan <Ain Soph> untuk menekan <Belial>……tapi ini tidak akan bertahan lama.

Semuanya, tolong. Pinjamkan aku kekuatan kalian. Demi melindungi——dunia di mana aku bertemu Shin ini.”

“……!”

Saat Mio bicara, seluruh Spirit membulatkan mata mereka dengan bingung.
Tapi itu sudah bisa diduga, karena sampai beberapa saat yang lalu, dia adalah musuh yang membuat semuanya mempertaruhkan nyawa untuk melawannya.
Tapi sebelum itu, dia juga staf analisis lembut yang merawat para Spirit. Para Spirit tidak mencoba untuk mengalahkannya, tapi malah berharap agar bisa membuatnya jatuh cinta.

Setelah terkejut beberapa saat, para Spirit mengangguk setuju dengan senang hati saat mereka menyiapkan kembali Angel mereka masing-masing.

“Umu……! Aku senang bisa bertarung bersama, Mio!”

“Ya. Aku akan bertanya mengenai rincian apa saja yang terjadi di sana nanti!”

“Hmm——aku masih belum yakin.”

Meski menjadi satu-satunya yang mengeluarkan suara “humph!” dari hidungnya, sepertinya Kurumi tidak keberatan menghentikan Westcott. Sambil membuat ekspresi cemberut, dia mengganti <Rasiel> dengan <Zafkiel>.

Di saat itu, diantara seluruh Spirit yang bersemangat, Natsumi berbisik dengan keringat yang menetes di pipinya.

“……Tidak, tapi bagaimana cara kita meminjamkan kekuatan kita? Serangan kita saja sama sekali tidak berdampak apa-apa……”

Menundukkan kepalanya, Mio menyatukan kedua tangannya seperti sedang bedoa dengan hikmat.

——Tidak akan seperti itu. karena bukankah Angel kalian tidak dalam kekuatan penuhnya?”

Di saat itu, banyak selendang cahaya yang tumbuh dari Astral Dress Mio, setiap selendang itu menusuk dada para Spirit, termasuk Shidou dan Mana.

“Apa……?”

Pemandangan yang sama dengan yang dia lihat di dunia masa depan, semuanya hanya bisa menahan nafas.
Tapi——ini berbeda. Daripada terjatuh, para Spirit yang dadanya di tusuk oleh Mio memancarkan Reiryoku saat cahaya terang menutupi tubuhnya.

“Ohhh……!?”

“Ini——

Saat mereka bersuara dengan kaget, cahaya itu mulai mendapatkan hakekatnya.

Benar. Kegembiraan dalam zirah absolut para Spirit——Astral Dress lengkap telah tercipta di sini.

Meski mereka tidak memanifestasikan Astral Dress, baik Shidou maupun Mana meluap-luapkan kekuatan hebat seperti Artemisia dan Ellen.

——Wow!? Serius, Miochi?”

Suara itu datang dari belakang. Kelihatannya, Nia, yang sedang berjongkok di eksterior <Fraxinus> karena ingin kembali ke anjungan, telah memanifestasikan Astral Dress yang mirip biarawati.

——Bagaimanapun juga, meski menjadi bekas jumlahnya, masih ada kristal Sephira di tubuh Nia. Menggunakannya sebagai medium, aku bisa menuangkan Reiryokuku padamu.”
“Hya! Pelayanan yang bagus! Baiklah DEM! Biarkan kami menjadi lawanmu!”

Nia, yang ingin mencoba kabur, dengan cepet dia berdiri saat dia mendeklarasikannya. Melihat tatapan penuh percaya dirinya, Shidou hanya bisa tersenyum.

Namun, Mio melanjutkannya untuk menarik perhatian semua orang.

“Meski begitu, musuhnya juga Spirit. Untuk benar-benar mengalahkannya, kita harus menyatukan seluruh Angel dalam sekali serang.”

“Seluruh Angel…… bersama-sama?”

“Eh…… di hadapan Ellen dan yang lainnya, bukankah menyatukan seluruh serangan kita itu mustahil?”

Saat Natsumi bertanya, Mio melirik ke arah Shidou.

“Tidak, aku ingin semuanya membantu membuka jalan menuju Westcott. ——Bukankah kita memilikinya di sini. Seseorang yang bisa menangani kekuatan seluruh Angel sendirian.”

Seakan dibimbing oleh suara Mio, mata semua orang mengarah pada Shidou.

“Eh——
Shidou tertegun sesaat, tapi dia segera menyadari arti dibalik kata-kata itu saat dia mengangguk untuk merespon tatapan semua orang.

Jika itu adalah Shidou yang dulu, dia pasti akan terjebak dalam ketakutan dan kecemasan.

Tapi sekarang dia memiliki Angel. Dan selian itu, ada para Spirit.

Dan mereka mewakili lebih dari sekedar rekan yang bisa diandalkan Shidou.
——Benar. Seorang lelaki tidak boleh menunjukkan respon yang kurang sopan kepada wanita.

Itu adalah alasan yang sembrono dan alasan untuk melawan musuh yang bisa terbentuk. Tapi sepertinya itu adalah sikap yang sangat cocok untuk Shidou.
Shidou menyeringai saat dia mengeraskan suaranya untuk membuat deklarasi.

“Ayo semuanya. ——Kita harus menyelamatkan dunia ini!”

“Ohh!”

Seluruh Spirit merespon perintah Shidou saat mereka menghentakkan eksterior <Fraxinus> dan menuju ke arah Westcott.

Penampilan mereka seperti bintang jatuh. Beberapa bayangan menari di langit malam, meninggalkan jejak bercahaya.
Namun, Westcott tidak menunggu dengan diam. Cabang-cabang menggeliat dari <Belial> mencoba untuk menembak jatuh para Spirit dengan kecepatan yang luar biasa.

Selain itu——

“Apa kau benar-benar berpikir——aku akan membiarkan kalian pergi?”

“Jangan mengkhayal kau bisa lolos……!”

Artemisia dan Ellen, yang telah diberi kekuatan oleh Westcott, mencegat para Spirit. Pedang laser mereka yang telah dirajut dengan sihir padat saat mereka bergerak dengan kecepatan yang lebih cepat daripara yang bisa diikuti mata manusia.

Meski begitu, para Spirit yang telah mendapatkan kekuatan penuh mereka tidak akan bisa dibunuh dengan mudah. Origami dan Mana menahan para Wizard DEM saat para Spirit yang tersisa menggunakan kesempatan itu untuk menghindari cabang-cabang <Belial>.

“Ha——!”

Diperkuat oleh peluru pertama <Aleph> dari <Zafkiel> dan musik dari <Gabriel>, Tohka telah mengeluarkan <Halvanhelev> dari <Sandalphon>. Sementara, Yoshino, yang mengendarai <Zadkiel> bersama <Natsumi>, yang telah memperbesar Angelnya menggunakan <Haniel sambil memimpin serangan yang memakai angin <Raphael>.

Kotori, yang kekuatannya telah dilepaskan dari <Michael> <Shifuru>, telah mengubah <Camael> menjadi <Megiddo> dan menembak dengan seluruh kekuatannya saat langit malam berubah menjadi merah terang.

Beberapa Angel bergabung untuk melepaskan serangan hebat.

Meskipun Westcott melindungi dirinya dengan dinding Reiryoku dari <Belial>, bisa dilihat bahwa dampaknya perlahan mulai terakumulasikan meski masih tidak tergores.

Namun, Westcott tersenyum puas tanpa menunjukkan suatu frustasi ataupun kecemasan.

“Hmm. Jika itu adalah apa yang coba kalian lakukan. Maka——bagaimana dengan ini?”

Sambil bicara, dia mengangkat satu tangannya.

Seakan merespon hal itu, bola raksasa muncul di langit di atas kepala Westcott.

“……Ini——

Melihat sekilas, Shidou merasakan tenggorokannya mengencang seketika.
Tapi itu sudah bisa diduga. Apa yang muncul di sana adalah sosok yang mirip Angel kematian Mio, <Ain Soph Aur>.

——<Athiel> (Altair Kematian Ekstrem)”

Mengikuti perintah Westcott, riak mulai terbentuk di permukaan bola yang mirip kuncup bunga yang mulai mekar.

Dari tengahnya, partikel kegelapan yang tak terhitung jumlahnya turun ke arah para Spirit.

——Kembali ke beberapa menit yang lalu.

Di luar zirah <Fraxinus>, Nia memegang <Rasiel> ditangannya saat dia melihat para Spirit melompat menuju kejauhan.

——Jadi, apa yang akan kau lakukan, Nia?”

Setelah tiba-tiba mendengar suara Ai <Fraxinus> Maria dari perangkat komunikasi, Nia merasakan merinding yang mencapai bahunya saat dia membuat senyuman pahit sambil menggaruk kepalanya.

“Yah…… sekarang saat kupikirkan dengan seksama, baik aku ataupun <Rasiel> tidak cocok untuk bertarung. Selain itu, bukankah aku selalu berada di posisi bukan petarung? <Bandersnatch> ataupun <Wizard> kecil saja sudah cukup, tapi bukankah sulit harus melawan bos terakhir secara tiba-tiba? Bukankah itu rintangan yang sangat tinggi?”

“Ha.”

Setelah mendengar nada suara Nia, Maria menghela napas gusar.

“Berpikir kata-kata pedas semacam itu akan datang dari sumber semacam itu.”

“Oh…… t-tidak, bukan begitu! Jika aku pergi dan hanya menyeret kaki semua orang, maka aku tidak bisa menemui mereka lagi……”

Sambil bicara, Nia menggesekkan kedua jarinya satu sama lain.

Lalu, Maria melanjutkannya dengan menghela napas lagi.

——Mau bagaimana lagi. Meski kau adalah Spirit, kekuatan tempur kita harus ditingkatkan meski sedikit. Sekarang tolong dengarkan aku dengan seksama. Dengan bantuan Nia, saat ini parameterku pasti bisa mencapai ke tingkat selanjutnya.”

“Huh?”

Mendengar apa yang dikatakan Maria, Nia melebarkan matanya karena terkejut.

——Keputusasaan turun dari langit.

Butiran kegelapan dilepaskan dari bunga hitam raksasa <Athiel> turun ke arah para Spirit seperti partikel serbuk sari yang tak terhitung jumlahnya yang melayang-layang.

“Semuanya! Jangan menyentuh itu……!”

Shidou berteriak sangat keras sampai rasanya tenggorokannya akan lepas. Partikel kegelapan itu merepresentasikan “kematian”. pembunuh tak punya ampun yang akan merenggut nyawa targetnya tanpa kata melalui sentuhan saja.

Para Spirit juga sangat menyadari ancaman itu. mereka tidak mencoba menghalaunya ataupun bertahan saat mereka menghindar dengan cepat.

Namun, tidak semua orang bisa kabur. Origami dan Mana, yang sedang bertarung dengan Artemisia dan Ellen, dihalangi oleh lawan mereka dan dipaksa menunda pelariannya.

“Ku……!”

“Halangan, ini...…”

Ellen dan Artemsia, telah diberi sebagian Reiryoku Westcott tidak aka terbunuh karena kontak dengan partikel kegelapan. Namun, tidak diketahui apa ini juga berlaku untuk Origami dan Mana meskipun mereka telah diberi sebagian kekuatan Mio.

“Origami! Mana!”

“Ku——<Ain Soph Aur>……!”

Mio mencoba memanggil <Ain Soph Aur> dengan tujuan untuk mencegah <Athiel>.

Namun, sudah terlambat. Butiran-butiran kegelapan dari <Athiel> telah mendekati Origami dan Mana seperti lapisan salju tipis.

Namun——pada saat itu.

“Huh……?”

Di saat setelah Shidou berkedip, bayangan putih yang tak terhitung jumlahnya menutupi pandangannya.

Sesaat dia berpikir itu hanya halusinasi, tapi ini berbeda.
Tiba-tiba, gadis-gadis yang tak terhitung jumlahnya dengan wajah yang sama muncul melindungi Origami dan Mana dari partikel kegelapan.

“Apa——?”

Tentu, partikel-partikel kegelapan itu adalah pertanda kematian. seluruh gadis yang bersentuhan dengannya langsung kehilangan nyawanya dengan sekejap.

“Tidak mungkin, ini——

Shidou mengangkat mata dan alisnya saat memandangnya. Alasannya sederhana. Pemandangan aneh ini terasa familiar.
Kemudian, seakan merespon keterkejutan Shidou, ada suara yang berbunyi dari belakang.

“Ya—— betapa sulitnya situasi berbahaya yang kita dapatkan di sini ya kawan-kawan! Tapi tidak apa-apa, Nia-chan sudah tiba sehingga tidak perlu khawatir lagi!”

“Sulit dimengerti bagaimana mulut sombong itu masih beroperasi di situasi semacam ini.”

Shidou berbalik seakan menyedari suara itu, dan disana dia melihat sosok seorang Spirit.

“Nia! Dan——

Tapi, ditengah perkataannya, dia berhenti. Disamping Nia ada orang lain, seorang gadis yang terlihat tidak familiar.

Rambut berwarna cerah, memakai Astral Dress sederhana. Imut tapi entah kenapa wajahnay terlihat sombong, ciri-ciri itu membuatnya memikirkan Spirit palsu <Nibelcol>.

Namun, dia mengingat suara yang dia dengar. Shidou melanjutkannya dengan ragu.

“Tidak mungkin, Maria……?”

“Ya. Semuanya sudah mengalahkan diri mereka sendiri. Aku sudah menunggu sangat lama untuk mendapatkan tubuh sungguhan, Maria yang benar-benar sempurna.”

Maria bicara sambil membuat pose seperti idol klise dari masa lalu. Melihat tatapan cerah yang datang darinya diwaktu yang salah, Shidou tertawa sedih.

“Tapi, apa yang sebenarnya terjadi? Orang yang menyelamatkan kelompok Origami itu juga Maria……kan? Mereka——terlihat seperti <Nibelcol>.”

Saat Shidou bertanya, Maria mengangguk dan membalasnya.
“Perasaan itu tidaklah salah. <Nibelcol> adalah Spirit palsu yang dibuat dengan kekuatan <Beelzebub> dan Realizer DEM. Jika begitu——saat kita punya <Rasiel>, kenyataannya <Ratatoskr> bisa melakukan hal sama itu masuk akal.”

Kemudian Maria mengangkat tangannya. Kemudian, banyak halaman dari <Rasiel> yang dipegang Nia melayang terbang, dan dari sana sosok muncul sosok gadis-gadis yang mirip Maria.

“Tentu saja, individu yang tunduk pada kekuatan <Athiel> tidak akan bisa beregenerasi.”

“Tapi dengan tubuh ini, aku bisa menyelamatkan semua orang dalam beberapa menit.”

“Jika aku mati, hanya kekuatan Spirit Nia yang dikonsumsi.”

“Selama kami bukan tubuh aslinya, dampaknya tidak akan besar.”

Banyak Maria yang bicara dengan nada bercanda saat mereka menari-nari di udara, sebelum maju ke arah <Athiel>.

Secara bersamaan, Nia mengangkat jari telunjuknya dan mengarahkannya ke arah <Athiel>.

“Majulah, Maria. Aku memilihmu.”

“Maria tidak mendengarkanmu.”

“Ata!?”

Maria yang tersisa di sampingnya menusuk sisi sampingnya, membuat tubuh Nia membungkuk ke belakang mirip seperti bentuk .



Saat Maria menghela napas dengan penuh semangat, kemudian dia berbalik ke arah Shidou dengan tatapana yang lebih serius.

“Baiklah, serahkan <Athiel> padaku. Pergilah dan bereskan masalah ini.”

Maria menyentuh punggungnya saat dia menyarankannya untuk maju.

“……Ah!”

Saat Shidou mengangguk balik dengan penuh semangat, dia menendang langit dan menuju ke arah kekacauan—— Westcott.
Tentu, Ellen dan Artemisia, yang menyadari pergerakannya, mencoba menghentikannya bersama-sama dengan cabang-cabang <Belial> yang menggeliat seperti tentakel.

Namun——

“Haaaaaaaaaaah!”

“<Zadkiel>……!”

“Aku tidak akan membiarkanmu——menghalangi Shidou-san!”

Para Spirit berbaris di sekelilingnya memblokir pedang laser para Wizard dan menghalau cabang-cabang yang datang untuk membersihkan jalan.

Untuk sesaat, sedetik, jalan menuju Westcott bisa dilihat.

Tapi untuk Shidou yang sekarang, sesaat itu sudah lebih dari cukup.

“Fu——!”

Dengan menggunakan angin <Raphael>, dia melesat di langit seperti peluru.
Saat Shidou melewati percikan konflik antara para Spirit dan Wizard, dia menemukan bahwa anehnya pikirannya tenang.

Seakan saat ini telah direntangkan tepat waktu.

Dengan itu, satu demi satu, dia mengkoneksikan semua kristal Sephira yang ada di tubuhnya——memangging nama dari setiap Angel.

<Metatron>.

<Rasiel>.

<Zafkiel>.

<Zadkiel>.

<Camael>.

<Michael>.

<Haniel>.

<Raphael>.

<Gabriel>.

Dan terakhir——<Sandalphon>.

Demi mengalahkan Demon King asal mula, bahkan sedikit kebingunganpun tidak diperbolehkan. Dia harus mengumpulkan kesepuluh Angel yang ada di tubuhnya menjadi satu gambaran.

Alhasil, sebuah cahaya menyelimuti tangan Shidou.

“Itsuka Shidou——

Westcott melebarkan matanya.

Tapi alih-alih terlihat heran ataupun takut——tidak salah lagi ada kegembiraan dan kesenangan yang bercampur dalam ekspresinya.

Namun, tidak peduli apa tepatnya, hal yang harus dilakukan tidaklah berubah.
Shidou menyalurkan seluruh kekuatannya ke dalam tinjunya——

“Ohhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh——!”

——Untuk memukul penyihir yang memulai segalanya.

“…………!”

——Getaran mencapai seluruh tubuh Mio.

Meski begitu, itu tidak disebabkan oleh <Ain Soph> yang kalah pada <Belial> ataupun disebabkan oleh serangan musuh.

Di tengah langit, Shidou yang menggunakan kekuatan para Angel untuk menyerang Westcott, yang melayang di tengah kedua Demon Kingnya.

Getaran hebat merambat lewat udara, bergema di sangkar burung besar yang dibentuk oleh <Belial> dan <Ain Soph>. Saat menyebar di sekelilingnya, para Spirit buru-buru melihat kearah Shodou dengan waspada.

——Ga——, ha——

Di saat yang sama Westcott mengeluarkan teriakan kesakitan, pohon besar yang berdiri di belakangnya dan bunga yang menghadap ke bawah mengeluarkan suara tumpul. Ruang yang berjuang melwan <Ain Soph> mulai terdistorsi dan runtuh.

——Guguran daun. Retakan muncul di mana-mana pada Demon King yang tak terkalahkan.

Namun, itu sudah bisa diduga. Bagaimanapun juga, itu adalah serangan penghancur yang mengandung kekuatan dari kesepuluh Angel bersama dengan kekuatan Mio sendiri. Meskipun Westcott memiliki kekuatan dari Spirit asal mula, mustahil untuk menanganinya dengan mudah.

——

Shidou memegangi tangan berdarahnya dan mengangkatnya ke langit untuk menunjukkan kemenangannya pada semua orang.

“Ohh……!”

“Shidou!”

“Kyaaaa! Daaaarling!”

“……Fu.”

Dari segala penjuru, terdengar suara dari para Spirit. Mio menghela nafas lega, perasaan yang membebani dari <Ain Soph> telah berkurang.

Namun——

“Fu…… haha——ha, haha, luar biara⸺⸺Itsuka Shidou. Tapi⸺⸺kau butuh satu langkah lagi.”

“Apa——!?”

Bahu Shidou mulai gemetar saat dia mendengar suara Westcott yang datang dari depan.
Dengan seluruh tubuh yang terhempas karena guncangan, darah yang mengucur deras dari mulut dan hidungnya. Sementara itu di jurang kegembiraan ini, Westcott memanggil satu lagi nama Angel dari dalam tenggorokannya.

——<Qemetiel>——

——
Di saat itu.

Rasa dingin menyerang seluruh tubuh Mio.

Tapi itu sudah bisa diduga, karena Mio lah yang paling mengerti menakutkannya kekuatan Demon King ini.

Saat Westcot memanggil namanya, aliran mana mengitari tubuhnya seperti badai.

——Meski dengan luka parahnya, Demon King terakhir masih bisa dimanifestasikan. Dalam keadaan itu, bisa diragukan bahwa Westcott masih bisa mengontrol penuh Demon King itu.

——Dalam sekejap mata, dia bergegas mencoba memikirkan rencana. Kekuatan yang dia miliki, para Angel dalam tubuh Shidou, bantuan dari para Spirit, apapun yang bisa membalikkan keadaan ini. ——Benar-benar memikirkan cara untuk menjaga Shidou tetap aman dan selamat.

Merenungkan hal itu, sudah lama sejak terakhir kali dia merasakan perasaan ini. 30 tahun yang lalu, itu adalah proses pemikiran yang sama saat dia berdiri di depan mayat Shinji.

Tapi ini sedikit berbeda. Di saat itu, hanya ada keputusasaan di hatinya. Tapi——sekarang, Shidou masih hidup. Masih ada sesuatu yang bisa dilakukan. Tapi apa yang harus dilakukan? Apa——

Di saat itu, sambil melihat punggung Shidou, ingatan dari kejadian itu terhampar dipikirannya.

Ingatan dari masa depan yang dibagikan lewat jalur oleh Shidou melintas di pikirannya.

Sejarah sebelum Shidou kembali ke masa ini. Sebuah dunia tepat sebelum dia merealisasikan tujuannya.

Lewat ingatan Shidou, Mio menangkap sekilas masa depannya.

Namun, meski jelas bahwa dia bisa mendapatkan Shinji lagi, dia——tidak terlihat puas sama sekali.

————

Ah, cara ini.

Jawabannya——mungkin sudah terlihat.

“Apa……!”

Di langit, Shidou membuka matanya karena takut.

Kengerian hebat berlarian melewati tubuhnya. Rasanya seperti suhu disekitar sana turun dalam sekejab.

Perasaan ini sangat familiar. Ingatan dari masa depan mengalir kembali. Angel terakhir yang digunakan Mio, saat Tohka mendapatkan kekuatan Mio dan mendekati Mio. ——Angel kehampaan yang mengembalikan segalanya menjadi nol.

Seperti yang ada dalam prediksi Shidou, kegelapan berkumpul di depan Westcott dan membentuk sebuah benih.

Cahaya yang mengelilingi Mio saat dia memanggilnya membuatnya sulit melihat gambaran penuhnya, tapi bentuk aslinya mirip dengan benda ini. Perasaan memenuhi hatinya.
Di saat Shidou menyadarinya, Shidou mencoba untuk kabur. Tapi, untuk sesaat——seakan diikat oleh benih kecil itu, tubuhnya tidak mau bergerak.

“Ah——

Intuisi kematian. jika dia melompat balik, ruang ini juga akan terhapus.

——!”

“…………!”

Dari belakang, dia tahu jika para Spirit menjerit. Namun, dia tidak bisa mengerti kontennya.

Saat mereka melakukan hal itu, benih hitam seolah-olah berkecambah, menyebarkan kegelapan ke area itu.

“Ah————

Shidou berteriak, mencoba untuk tidak tertelan oleh kegelapan——

——Tidak kau tidak boleh begitu, Shidou. Karena, anak-anak sedang itu menunggumu.”

Sesaat kemudian, dengan suara itu, dia ditarik kebelakang.
Butuh sesaat baginya untuk sadar. Cabang-cabang <Ain Soph> menjulur dari jauh di belakang, dan melilit perutnya.

Dan, seakan mengeluarkan Shidou, seorang Spirit menghadapi Westcott.

——Itu adalah Mio.

“Mio……!? Apa yang kau lakukan!?”

Shidou berteriak sebelum dia merasa lega karena diselamatkan.

Kemudian Mio berbalik ke arah Shidou saat dia bicara.

——Reiryoku itu telah lepas kendali. Jika kau membiarkannya, ini akan menghantam seluruh area ini. Bisa dibilang, konsekuensinya jika tidak menghentikannya setingkat dengan bencana Eurasia. ——Tapi, jika aku menggunakan <Ain> untuk menyamai mereka jadi mereka bisa saling membatalkan satu sama lain, mungkin——

“Apa——

Pada perkataan Mio, Shidou merasa seperti hatinya telah hancur.
Dari suara itu, dari ekspresi Mio, dia bisa menebak arti dibalik kata-kata itu.

“Apa yang kau bicaraka……! Jika kau melakukan itu, kau akan——!”
“……………”

Mio tidak merespon. Shidou terus berteriak keras.

“Jangan bercanda denganku…… Kenapa! Bukankah Shinji pernah bilang? Bahwa dia ingin Mio melihat dunia——! Meski begitu, kenapa——

Shidou berteriak, bicara untuk menghentikan Mio. Meskipun tangannya tidak bisa menjangkau Mio, itu sudah cukup untuk memegang ujung Astral Dressnya.

Tapi, disaat itu, bagian yang Shidou sentuh, menghilang ke udara sambil meninggalkan bintik cahaya.

Seakan-akan, ketika Reiryoku disegel.

——!”

Saat Shidou merasa lemas, Mio mengendurkan bibirnya.

——Shidou. Kau adalah lelaki yang hebat. Aku mencintaimu.”

Dan saat dia mengatakannya, dia berkedip seakan ini hanyalah candaan.

——Bagaimanapun juga, kau masih hidup Shinji yang selanjutnya huh?”
Mio tersenyum lembut, dan kemudian kembali menghadap Westcott.

Di saat yang sama, tubuh Shidou ditarik oleh cabang-cabang <Ain Soph>.
Tidak, bukan hanya Shidou. Para Spirit yang lain termasuk Mana, juga ditarik oleh banyak cabang.

Saat <Ain Soph> menarik semua orang menjauh, <Ain Soph> mulai merubah bentuk raksasanya, seperti saat sebelum benda itu menjebak Mio dan Shidou, kemudian menutupkan dirinya di sekeliling Shidou dan <Fraxinus>.

Mungkin——ini untuk melindungi kelompok Shidou, dari dampak yang dihasilkan oleh serangan antara Angel dan Demon King.

——Mioooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo————!”

Shidou, ke arah langit malam yang perlahan ditutupi sepenuhnya oleh <Ain Soph>, meneriakkan nama itu saat dia semakin menjauh.

Di pusat perputaran aliran mana——Si Spirit·Mio dan si Penyihir·Isaac Westcott berhadapan satu sama lain.

Saat Westcott menyadari sosok Mio, dia tidak berpikir untuk mengusap darah di sekitar mulutnya dan malahan hanya tersenyum.

“……<Deus> huh. Sungguh pengganti yang berkelas. Meski bagiku, aku hanya ingin menghapus Itsuka Shidou sekarang.”

Mio menutup matanya sambil mendengarkan kata-kata itu, dan dia merespon seakan berbisik pada dirinya sendiri.

“Sesungguhnya, kita berdua tidak boleh ada di masa depan dunia seperti yang sekarang. Baik dirimu, ataupun diriku. ——Bukankah saat yang sangat sempurna? Aku bisa mengatasi seluruh gangguan secara bersamaan.”

“Hah, hah, hah——

Saat bahu Westcott gemetaran, dia menaruh tangannya di dahinya dan mengangkat wajahnya ke langit.

——Dimana? Di mana salahnya diriku? Meski aku sudah menggali rahasia sihir dan mendapatkan Spirit Formula. Meski aku sudah menciptakan Realizer. ——Bahkan saat ini, aku telah memegang kekuatan Spirit asal mula di tanganku.”

Mio menyipitkan matanya dengan perlahan pada perkataan Westcott.

“……Sejak awal, Aku (Spirit) seharusnya tidak pernah lahir. Hal yang sama juga berlaku untuk Realizer. Kekuatan ini terlalu jauh melampaui kapasitas manusia. Tapi, ah——benar, selain itu, jika ini juga yang menyebabkan penderitaanmu——

Mio menghela napas, menaruh tangannya di dagunya dan berkata.

——Kau, tidak akan pernah menjadi tipe orang yang akan kupilih.”

————

Saat kata-kata itu masuk ke telinganya, Westcott membulatkan matanya untuk sesaat seakan terkejut.

“……Ha, haha, hahahahahahahahahahahahaha⸺⸺”

Segera setelah itu, dengan tatapan yang seolah-olah dia sudah tidak bisa menahannya lagi, dia mulai tertawa.

“Aku mengerti, aku mengerti…… maka tidak ada cara lain.”

Westcott sempoyongan seakan dia sudah lelah tertawa. Kemudian, perlahan dia mengangkat tangan kanannya ke depan.

——<Qemetiel>.”

Merespon kata-kata itu, benih hitam muncul di depannya dan mulai mengeluarkan kegelapan.

Mio juga mengangkat tangannya dengan cara yang sama dan memanggil nama Angel terakhirnya.

——<Ain>.”

Sesaat kemudian——kekutan <kehampaan> dan <kehampaan> bertabrakan satu sama lain.




——Tubuhnya mulai meleleh ke udara.

Perasaan aneh menyelimuti sekeliling Mio.

Tidak ada rasa sakit. Ataupun rasa takut.rasanya seakan-akan kesadarannya mulai menghilang. Angel terakhir dan yang paling kuat, bertabrakan dengan Demon King yang memilihi kekuatan yang setara. Penggunanya pasti tidak aakan aman.

Tapi——dia tidak menyesal.

Jika Mio tidak mengaktifkan <Ain> disaat itu, Shidou dan para Spirit di sekitarnya akan tersapu kekuatan Westcott yang tidak terkontrol pasti akan mati.

Tidak——sebaliknya, tidak akan mengejutkan jika ledakannya akan lebih besar dibanding bencana Eurasia yang pernah menghantam dunia.

Saat dia memikirkan itu, tanpa diduga dia tersenyum pada alasan dirinya.
Untuk memenuhi keinginannya sendiri, dia pengorbankan para gadis itu, mengorbankan dunia, tapi tidak menyangka saat terakhir yang menunggunya dengan alasan semacam itu.

Namun, dia tidak bisa menahannya.

——Sekali lagi melihat Shin mati di depan matanya sendiri.

Terlebih lagi——

(……Shidou——)

Kata-kata yang saling mereka tukar di <Ain Soph>. kata-kata yang dia katakan kembali ke pikirannya. Pada saat itu, Mio sendiri menyadarinya. ——Dia masih memiliki keinginan lain.

Tidak peduli apa yang dia lakukan, dia tidak bisa membawa Shin kembali seutuhnya.

Jika begitu maka setidaknya keingian terakhir Mio——adalah pergi bersama Shin menuju akhir jalan ini.

(——Aku minta maaf, semuanya——)

Mio berbisik disaat kesadarannya mulai menghilang.

Dia sudah membunuh begitu banyak orang.

Dia sudah membunuh begitu banyak orang yang tidak bersalah.
Dia tidak berharap dirinya dimaafkan, ataupun berpikir bahwa dirinya dimaaafkan.

Benar-benar jahat, bencana terburuk dalam sejarah umat manusia. Adalah dirinya sendiri.

Aneh——perasaan ini bukanlah sebuah kebohongan.

Di saat bagian terakhir yang tersisa dari kesadarannya mulai menghilang——

——Mio.

(……………!)

Di saat itu.

Saat ada suara yang datang entah dari mana, mata mio yang tertutup menjadi terbuka.

Bukan karena dia yang dipanggil secara tiba-tiba.

Itu karena——suara yang selalu ingin dia dengar lagi setelah 30 tahun.

(Shin——)

“——Ah, aku minta maaf, Mio. Aku membuatmu menunggu begitu lama.”

Mio mengucapkan nama itu, dari cahaya muncul sosok yang redup.

(A, ah——————)

Mio merasa air matanya keluar.

Mungkin ini hanyalah halusinasi yang Mio lihat saat kesadarannya mulai menghilang. Mingkin ini hanyalah ilusi yang dia dengar saat dia dalam keadaan kritis.

Meski begitu, itu pasti——siluet dari kekasih yang dia rindukan sangat, sangat lama.

(Shin——, Shin……!)

Mio mencoba dengan keras untuk meraihnya, memeluk tubuh Shin dengan erat.

——Tiga puluh tahun.

Aku selalu, selalu mengembara untuk mencarimu.

Aku bergantung pada begitu banyak ingatan tentangmu untuk terus maju.
Meski begitu kau selalu——sangat dekat denganku seperti ini……!

——Mio. Aku selalu, selalu ingin menemuimu.

Shin juga balik memeluk Mio.

(Aku juga——aku selalu ingin menemuimu——)

Mio tidak menyerah, menaruh lebih banyak kekuatan ke tangannya yang memeluk Shin.

Kita tidak akan pernah berpisah lagi.

Aku tidak akan——pernah membiarkanmu pergi.

——Mulai sekarang, ayo kita bersama selamanya.

(Un……!)
Mio tersenyum dengan air mata——dan menghilang dari dunia ini.



Share Tweet Share

1 comments:

    Please wait....
    Disqus comment box is being loaded