Epilog – Setelah Ini dan Itu

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode
Tugas dari seorang pelajar bukanlah bertarung melawan organisasi misterius. Tentu saja, belajar adalah yang utama.

Setelah itu. Dua hari berlalu sejak insiden itu.

Akademi Seiran memulai pembelajarannya sekali lagi, sedikit demi sedikit kami mengembalikan keseharian kami yang biasanya. Sekarang aku hanya bisa mengatakan ini, tapi sesekali menerima pelajaran yang membosankan itu juga tidak buruk.

Apa ini menikmati keseharian yang tentram? Setelah melalui berbagai pengalaman dramatis, aku merasa itu membuatku mulai mengerti apa yang itu hal yang benar-benar penting.

Sekarang, bangunan sekolah masih setengah hancur akibat dari amukan Zonmi dan Kyouko, tapi yang mengejutkan adalah tidak adanya balasan setelah itu.

Mungkin IMA — ataukah Luka-san, telah mengatur sesuatu secara rahasia.

Jika memang begitu, sepertinya aku punya suatu yang ingin kuketahui soal kualitas Akademi Seiran saat memandang murid-muridnya.

Sepertinya tidak ada seorangpun yang menuntut pengeluaran dari dua gadis cantik. Karena jika ada, maka rasio dari pelajar laki-laki akan bertambah.



Setelah sekolah.

Aku mengunjungi kantor IMA.

“Maaf mendadak memanggilmu. Aku ingin bicara empat mata denganmu.”

“Tidak masalah. Aku juga ingin berbicara denganmu.”

“Oh, ara. Apa ini soal cinta?”

“Tidak bisakah kau segera mulai pembicaraan seriusnya!?”

Hari ini Luka-san membuat salah satu gurauannya yang sulit dipahami sebanyak 9 kali.

Seperti biasa, orang ini sulit dipahami dan sering menjaga jarak.

“Ayo abaikan candaannya. Meski begitu, hebat sekali~, kau menangkap salah satu anggota ‘Black Tamer’ seorang diri~”

“Itu bukan kekuatanku, tapi kekuatan mereka bertiga.”

“Fufu~n.”

Apa aku terlalu memikirkannya? Sepertinya, tadi, ekspresi Luka-san menjadi suram karena semacam duka cita.

“Katakan, apa kau akan mempercayaiku jika aku memberitahumu sesuatu?”

“... Apa itu?”

“Sebenarnya, saat ketiga monster itu berkumpul bersamamu~, itu bukanlah sebuah insiden~ semua itu adalah rencanaku~. Luka yang hebat ini, telah mengetahui bakatmu, rasanya seperti menyia-nyiakan monster-monster hebat itu, jadi dia langsung berinisiatif memanggil mereka semua diwaktu yang sama~”

“... Benarkah?”

“Tentu saja itu bohong. BO-HONG.”

“...”

Aku ditipu.

Saat aku bersama dengannya, akhirnya aku menerima semua itu sebagai kebenaran.

“Jadi, sudah selesai, ini dokumennya.”

“Terima kasih banyak.”

Apa yang diberikan Luka-san padaku adalah dokumen yang dibutuhkan untuk menjadi Monster Tamer resmi — aku sudah menghubungi dia sebelumnya dan meminta untuk mengambilkannya jika sudah selesai.

Apa... ini yang dimaksud menentukan batas.

Mulai saat ini, aku akan menjaga ketiga gadis itu... itulah wujud dari resolusiku.

“Dalam beberapa aspek, kau sudah berkembang; aku tidak bisa mengenalmu, Chiharu-kun.”

“Benarkah?”

“Ya. Sebenarnya, saat aku pertama kali bertemu denganmu kupikir kau itu tidak lain hanya beruntung saja. Karena... kau tau? Kau masih ragu untuk menjadi seorang Tamer.”

“Ha, ha... sepertinya begitu.”

“Sebenarnya, apa yang membuatmu? Bersedia menjadi seorang Tamer~”

“Sederhana. Aku ingin melindungi dan membawa kebahagiaan pada gadis-gadis yang kutemui.”

“Fu, fu, apa itu Zonmi-chan? Kyouko-chan? Ataukah Iris-chan?”

“... Semuanya. Zonmi, Kyouko dan Iris, aku ingin semua orang yang terlibat kejadian ini menjadi senang... dan, Manami juga.”

Ragu saat mengatakannya, akhirnya aku menambahkan keberadaan adikku.

Aku sebenarnya enggan, tapi... jika bukan karena dia, mungkin sekarang aku masih terperangkap di sarangnya Iris.

“Oh! Akhirnya datang juga proklamasi haremnya. Kau melakukannya! bejat☆tokoh utama tidak berguna!”

“Tokoh utama macam apa aku ini!?”

Untuk sesaat sulit mengatakan apa arti dibalik perkataan Luka-san yang sebenarnya.

“Hey, hey, ngomong-ngomong~, apa kau tidak mau memasukkan namaku juga~?”

“Kau bisa melindungi dirimu sendiri!”

“Buu, buu, itu diskriminasi...”

Aku tidak tau dia itu sedang berakting atau bukan, tapi Luka-san terlihat seperti cemburu.

Pertanyaan mudah, ada sesuatu yang kupelajari lewat pengalamanku sebagai Tamer.

Orang ini... benar-benaaaar!

Itu, dialah yang pertama menyebutkan soal menjadi penerus Demon King di daftarnya.

Aku tidak tau apa dia menyembunyikan semacam kekuatan sihir... jika aku terus menjadi Tamer, apakah suatu hari aku bisa melampauinya?



***



Saat aku pulang, ketika aku membuka pintu rumahku,

*PAN! PAN! PAN!*

Tiba-tiba, terdengar suara suara keras.

“Onii-chan♪ selamat karena telah mendapat pekerjaan~♪”

“Uo!?”

Tanpa basa-basi, adikku langsung melompat kearah dadaku.

“... Hei, oppai-mu menyentuhku... singkirkan.”

“Mereka tidak menyentuhmu, aku menekan mereka.”

Sepertinya aku pernah mendengar ini dari manga.

“... kalian, apa benar-benar saudara kandung? Meski begitu, bukankah itu tidak senonoh?”

“Tidak masalah, karena yang tidak senonoh hanyalah Manami! Daripada itu, whoa?...”

Aku yang baru saja pulang disambut oleh adegan yang tidak terduga.

... Mungkin, mungkin ini pertama kalinya aku bertemu mereka semua diwaktu yang sama.

Orang-orang yang menyambutku adalah sumber dari seri kejadian ini, para gadis monster. Zonmi, Kyouko, dan Iris.

Ketiga rival itu memberikan tanda bahwa mereka telah menghabiskan hari-hari mereka yang damai, itu adalah adegan menyentuh yang patut dilihat...

Satu-satunya yang mengganggu segalanya adalah kegoblokan adikku.



“I-luv-u beneran!”



“Hei! Berhenti menempel ditubuhku dengan melilitkan kedua kakimu!”

“...Ng—“ “...Ng—“

“Jangan melihat! Kalian... jangan melihatku dengamata itu!”

Iris dan Zonmi, untuk saudara seperti kami yang menempel dengan tidak tahu malu, mengirimkan tatapan jijik.

“Humph. Sudah kuduga, manusia memang makhluk yang bodoh. Baru saja aku mulai berpikir bahwa aku punya pendapat yang lebih baik tentang mereka.”

“...Sangat tidak biasa, aku setuju dengan Red Dragon. Tergoda oleh tubuh wanita, menjadi Demon King hanyalah khayalan semata.”

“...”

Nilaiku sepertinya telah anjlok ke level yang sama seperti hutang negara yunani.

“... Fu, fu. Aku tidak akan memberikan Onii-chan ku pada para pendatang baru.”

Adikku menempel ditubuhku seperti koala yang sedang memanjat pohon dan memberikan senyuman jahat yang artinya ‘Seperti yang kurencanakan...!”

Mungkinkah gadis ini... punya suatu alasan melakukan ini?...

“... Jadi, kenapa kalian semua ada dirumahku?”

Sebagaimana aku membebaskan diriku dari kekangan adikku, akhirnya aku berbicara dengan ragu.

Saat Kyouko mendengarnya dia memegangi dadanya dengan kencang.

“Ini adalah perayaan Haru yang menjadi Monster Tamer dan perayaan kontrak Ghoul.”

“...Ah—“

Aku mengerti, dengan kata lain, ini adalah pesta kejutan?”

Dan, masih ada sesuatu yang membuat bad mood.

“Jadi, siapa yang mengusulkan ini?”

“...” “...” “...”

Mereka bertiga saling memandang satu sama lain tanpa berkata kata, langsung saja aku bisa menarik kesimpulan untuk jawabannya.

“...Ba-Bagiku aku tidak peduli siapa itu, tapi, kau tau, kupikir itu tidak biasa bukan karena ini merupakan kebiasaan dari Dunia Bawah.”

“...Be-Benarkah?”

Aku mengerti. Sepertinya ini adalah usulan Zonmi, yang lebih bersemangat dari biasanya dan kelihatannya dia memakai make up. Apalagi, dia memakai gaun mencolok yang entah dibeli dari mana...

Perhatian kedua, kami sama-sama memakai cincin kontrak.

Entah mengapa, ini terlihat seperti pernikahan... ini sedikit memalukan.

“Ayolah, cepat kemari. Karena kita sudah memesan kue untuk kalian berdua.”

“... Ou.

Melepas sepatuku, aku melangkah menuju jalan masuk.

Langkahku terasa lebih ringan dari biasanya, apa ini hanya imajinasiku?



Kupikir aku akan membicarakan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Sebagai Tamer pemula, saat ini aku hanya diberikan satu cincin, tapi jika aku memiliki prestasi, aku akan meminta pada IMA, mulai sekarang aku bisa menambah jumlahnya.

Bukan tidak mungkin, Zonmi, Kyouko, Iris — saat dimana aku mengontrak ketiga monster itu disaat yang sama tidaklah terlalu lama.

Ngomong-ngomong, juga.

Pernyataan Luka-san soal pergi liburan itu hanya omong kosong, malahan itu hanya alasan bagiku agar aku bisa pergi kemari dan juga bersama Zonmi dan Kyouko. Apakah semua hal-hal yang tak terduga ini hanyalah rencana Luka-san yang berupa hadiah biasa namun berubah menjadi berantakkan?

Astaga, aku benar-benar tidak mengerti dengan orang itu.

“Eeh, kenapa aku dibuat seperti tuan rumah?... aku benar-benar tidak mau, tapi... semuanya, ayo kita tos. Ah, Manami-chan berhentilah menambahkan sesuatu yang aneh pada gelas kakakmu.”

“Tch. Ini untukmu Kyouko-oneechan.”

“Sekarang apa yang kau lakukan, kau!?”

“Jadi, untuk rencana kontrakku dengan Haru—“

“Untuk pernikahanku dengan Onii-chan—“

“Untuk tercapainya balas dendamku suatu hari nanti—“

“””Bersulang”””

“Tidakkah kalian melakukannya terlalu cepat, dasar!?”

Orang yang bertanya, Zonmi, sepertinya dia belum dituangkan minuman.

Tentu saja, sebagai monster (meskipun Manami bukan monster...), mungkinkah dia berpikir bahwa kita semua akan segera membuat kontrak?

Namun.

Mengatakan itu sungguh memalukan, tapi... bagaimanapun juga aku tidak membenci suasana yang seperti kebebasan ini.

karena—

semuanya tertawa.

Tidak ada noda yang mengingatkan pertarungan mereka dulu.

Mereka semua bersemangat melakukan apa yang mereka mau.

Dan aku... aku ingin melindungi senyuman mereka selamanya, itulah yang kuharapkan dari lubuk hatiku yang terdalam.

“I-Ini adalah salah satu saat-saat berharga yang ada dihidupku...”

“Ha, ha...”

Orang itu, sepertinya dia benar-benar terkejut...

Mulai sekarang, jika aku tetap menjadi Monster Tamer, sepertinya aku tetapa akn menemui rintangan yang besar. Mungkin pengalamanku akan membuat frustasi yang luar biasa.

Tapi. Mesku begitu.

Untuk gadis-gadis ini, kurasa aku bisa mengatasinya tidak peduli apapun itu...

“Hyau!?”



*Fshhhhhhhhhhhhh*

Bersamaan dengan suara yang seperti kabur dari udara, Zonmi mengeluarkan jeritan kecil.

“Si-Siapa yang melakukan ini!? Siapa yang mengocok botol ini!? Uuu, untuk hari ini... gaun yang sengaja kupersiapkan untuk hari ini...”

“Eeeh—, siapa ya—. Manami tidak ta—hu♪ atau, bisa kubilang, kareni kau berencana menggoda Onii-chan dengan pakaian erotis itu meskipun kua adalah zombie... bukankah itu azab dari Yang Maha Kuasa?”

“... Fu, fu, fu. Dek, hanya hari ini, aku tidak akan melepaskanmu. Bagaimana jika aku mendorongmu didepan anjing liar yang buas sambil telanjang dan diikat dengan ikatan tortoise-shell?



[Note : Ikatan Torsoise-Shell : ikatan bejat yang biasa digunakan para sadis untuk mengikat para masokis, ikatan ini juga sering muncul diberbagai anime.]



“Kyaah—, aku takut—. Tolong aku, Onii-chan—, zombie ini mau bully aku—“

“...”

Rasanya aku bisa menyelesaikan beberapa kesulitan, tapi sepertinya itu hanya imajinasiku saja.
Share Tweet Share

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded