Seorang anak laki-laki yang berjalan sendirian melaui
institusi dimana api merah yang berputar-putar.
Dia memiliki rambut hitam yg berkilau. Pakaian hitam yg
menutupi tubuhnya bisa dapat di artikan sebagai kegelapan.
Sifat kekanak-kanakan yang memperlihatkan keluguanya, namun
pupil hitam di mata yg menunjukan emosinya, yang tercermin dari api yang
berkedip tanpa perikemanusian.
Yang telah menghancurkan Institusi dari Sekolah
Institusional yang mana memiliki banyak pejuang, hanya dalam setengah hari?----Anak
itu tidak memiliki cara untuk mengerti.
Apakah itu merupakan Ibukota Spirit Knight, atau kecelakaan
karna mengamuknya Roh yang disegel?
Guru pembimbing, yang menggunakan kemampuan tempurnya ke
anak laki-laki itu, yang mana tak dapat di temukan.
Apakah mereka berhasil selamat, atau mereka sudah mati.
Itulah masalahnya, anak laki-laki yang akan di keluarkan
dan akan menjadi manusia yang bebas.
Tetapi,
(Hanya sesuatu yang sepele)
Anak laki-laki, yang hatinya telah dicuri, menjadi tak acuh
pada segalanya. Kecuali pada gadis itu, yg satu-satunya pengecualian. Roh
kegelapan, Restia----roh tersegel kelas tinggi yang diberikan padanya oleh Guru
Institusi.
Gadis itu memberikan cahaya pada hatinya yang telah
tertutup oleh kegelapan.
(Dia satu-satunya yang akan benar-benar melindungi)
Dengan api yang menyala, tujuan anak laki-laki itu adalah
kuil di bawah institusi. Di dalam kuil, terdapat banyak artefak dari roh
tersegel yang mana secara illegal di gali oleh Instrusional Sekolah, yang cukup
kuat bahkan sebanding dengan kekuatan militer Negara kecil.
Cincin yang di segel Restia seharusnya juga tersimpan
disana.
Segel Roh itu merupakan bukti bahwa kontrak Roh belum
pernah terukir pada tangan anak laki-laki itu. Para Guru berhati-hati jika dia
menggukan kekuatan berlebihan dari yang seharusnya dan tidak di izinkan untuk
berukar kontrak Roh. Anak Laki-laki itu menahan kekuatanya untuk bertukar
perasaan dengan Roh yg sementara ini memiliki tubuh lelaki---Dan sipat yang
sama dengan Raja Iblis.
Para guru mulai khawatir dia akan membrontak setelah
membuat kontrak dengan Roh kegelapaan tingkat tinggi.
“…Onii-sama!”
Suara gadis yang terdengar dari belakang.
“Muir?”
Disana hanya satu orang yang memanggilnya Onii-sama.
Laki-laki itu berbalik dan melihat gadis muda yang ada di
belakangnya. Gadis itu memiliki rambut Abu-abu yang di ikat di kedua sisi
kepalanya. Serta pupil mata yang bewarana biru cerah, dia juga mempunyai bibir
indah seperti kuncup Mawar.Kulitnya yang dapat di lihat dari celah pakian
tembur berwarna hitam itu berwarna putih layaknya salju yang suci.
“Muir, kau masih belum melarikan diri?”
“Moouu, Aku sedang mencarimu, Onii-sama!’
Gadis itu ----Muir Alenstarl---- pipinya yang cemberut
terlihat seperti orang yang sedang marah. Sebenarnya, Anak laki-laki itu,
tidaklah memiliki saudara perempuan. ‘Onii-sama’ hanyalah sekedar panggilan
dari gadis itu kepadanya.
“Apa yang terjadi dengan mereka yang melihat ke arah kita?”
“Aku membunuh mereka.”
Gadis itu menjawab tanpa sebuah kerutan dalam alisnya.
“Itu karena mereka mencoba mengahalangiku untuk mencari
onii-sama.”
Dia tidaklah membual atau merasa bersalah dengan tindakan
membunuhnya itu. Dia membunuh karena itu merupakan hal yang di perlukan---bisa
dikatakan begitu.
“Jadi begitu….”
Sejauh ini tidak ada rasa simpati kepada mereka yang telah
terbunuh. Sebagai orang yang telah membangkitkanya sebagai senjata pembantai
yang tak lain adalah diri mereka sendiri. Muir Alenstarl merupakan peringkat
kedua dalam kombatan Instrusional Sekolah.
Dan nama panggilannya dalah “Monster”.
Sementara anak laki-laki itu memiliki keterampilan bertempur
yang luar biasa, dia belum pernah membunuh seorangpun. Dia hanya terlihat
menarik sebuah garis.
“Onii-sama juga, apa yang sedang kau lakukan disini?”
Saat ini, Muir merupakan orang yang bertanya.
“Cincin yang di segel oleh Restia ada di kuil bawah tanah.
Aku akan mengambilnya.”
“Ah, Onii-sama, saat kau sudah memiliki Muir, kau tidak
memerlukan hal seperti kontrak Roh”
Muir mengkerutkan kening dan bibir lucunya itu, tampaknya
ia bosan.
“Itu membuat ku ingat, Dimana Lily?”
Lily Flame merupakan anggota ketujuh dari unit yang sama
dengan Laki-laki itu dan juga Muir.
“Lily?...Uhmmm, dia sepertinya sudah di bunuh oleh Raksasa
Merah.”
“Raksasa Merah?”
“Itu merupakan sesuatu yang menyerang Institusi beberapa
jam yang lalu, Roh api yang sangat kuat.”
Dalam sekejap. Tanah tiba-tiba bergetar.
“---Itu datang Onii-sama!”
“….?”
Tiba-tiba, dari kedalaman ia merakan suatu kehadiran yang
kuat. Api Merah, menyembur dengan tinggi, membakar lagit-lagit, dan pada saat
itu. Apa yang terlihat dengan bersamaan dari api tersebut adalah-----sebuah
Raksasa Api yang mengaum. Di tangannya yang seperti gumpalan lava, memegang
sebuah pedang dengan nyala api merah.
(Roh Api? Tidak, itu…)
Itu bukanlah sekedar Roh Api. Hawa dingin yang mulai
menyelimuti tubuh anak laki-laki itu. Itu adalah lambing kehancuran. Hanya
dengan melihat langsung keberadaanya, pikiranya mulai melayang jauh.
(Aku yakin---Itu adalah Roh kelas Iblis!)
Yang telah menghancurkan Sekolah Instruksional hanya dalam
beberapa jam. Dikatakan bahwa kekuatan Roh kelas Iblis di sangat kuat bahkan
untuk divisi kesatria Roh.
(Ini bukan lawan yang dapat ku hadapi tanpa kekuatan Kontak
Roh…)
Roh Api terlihat sperti memperhatikan mereka. Dan mulai
mendekati mereka.
“Oni-sama, serahkan itu pada Muir.”
Muir menjilat Cincin yang ada pada tangan mungilnya.
“Muir, itu bukanlah hal yang dapat di tangani oleh
manusia.”
“Tak masalah, Muir bukanlah seorang manusia----Muir adalah
‘Monster’.”
Sebuah roh Ominous yang tersegel di tangan kanan Muir mulai
bercahaya. Tidak, Itu bukanlah segel roh, tetapi sebuah Segel Persenjataan
Terkutuk yang di berikan oleh Sekolah Instruksi.
Jester’s Vise----itulah alassan kenapa Muir di panggil
Monster.
“Selamat tinggal, Onii-sama.”
“----Muir!!!!”
Anak laki-laki itu mengulurkan tangan nya ke arah Muir saat
itu. Api merah yang di hempaskan oleh raksasa itu membakar bidang penglihatan
nya. Insiden mengamuknya Roh yang menyebabkan hancurnya Sekolah Institusional. Merupakan
suatu hal dari tahun sebelum Anak laki-laki muncul di depan panggung sebagai Penari
pedang yang kuat. Itu adalah peristiwa yang terjadi di wilayah terpencil dari
kerajaan yang bahkan tidak ditandai di peta
0 comments
Please wait....
Disqus comment box is being loaded