Chapter 10 – Kunci Dan Pedang

Font Size :
Dark Mode
Reset Mode

Di Layar yang berada di dek kapal udara Fraxinus, layar utama menampilkan pemandangan dari pos observasi dipuncak Tenguu Tower, dengan pecahan kaca yang terlempar kemana-mana. Disaat yang sama, suara alarm berbunyi keras dari speaker.

“... ...!? Ini——“

“Dua gelombang Spirit yang kuat telah terdeteksi. Salah satu dari mereka memperlihatkan nilai dengan kategori E!”

“Apa... ...!?”

Setelah mendengarkan perkataan <Deep Love> Minowa, Kotori mengerutkan alisnya.

Reaksi gelombang Spiritual, Kategoti ◦ E. Dengan kata lain, melebihi yang bisa dibaca dari Spirit normal, eksistensi yang diberkahi dengan kekuatan dari Inverse Spirit telah muncul.

Meski begitu, situasi saat ini benar-benar tidak bisa diduga. Setelah, Tohka, yang ter-Inverse, yang seharusnya saat ini sedang diamati.

Tidak——menggunakan kata ‘sedang’ bukanlah kata yang tepat.

Dilayar utama, dua Spirit sedang berdiri tegak dengan saling berhadapan di dinding kaca, rambut panjang mereka menari dalam tiupan aliran angin yang kencang.

“... ...!”

Saat perhatian Kotori terfokus pada monitor, suara keras lainnya menggema didek sekali lagi.

Gemanya menusuk, sirine yang membekukan darah bergemuruh diseluruh udara.

Meski begitu, itu bukan berasal dari kapal mereka. Alarm Spacequake dikeluarkan setelah memantau kekuatan dari dua Spirit.

Biasanya, alarm Spacequake dikeluarkan saat mengamati fluktuasi ruang yang terjadi ketika Spirit dari dunia sebelah muncul di dunia ini.

Tentu saja, dinegara ini, AST tidak akan membiarkan gelombang Spirit abnormal yang sudah terbaca kabur tanpa peringatan.

Kerumunan dijalanan langsung berhamburan. Semua orang bergegas dievakuasi menuju shelter terdekat.

“Kuh... ...”

Kotori melihat pemandangan yang ditampilkan oleh layar utama sebelum membuat wajah frustasi sambil mengepalkan tinjunya.

<Ratatoskr> adalah organisasi yang bertujuan untuk menyelamatkan Spirit. Mereka tidak bisa hanya duduk diam dan haya melihat keadaan darurat ini.

Namun, tidak ada yang datang kepikiran Kotori saat dia mencoba membuat metode yang tepat untuk menyelesaikan situasi ini. Pemakaian senjata Fraxinus dan CR-unit mungkin bisa menekan Spirit yang melarikan diri, tapi itu tidak ada bedanya dengan metode menyedikan milik DEM dan AST. Setelah itu, meski mereka mengatur untuk berhadapan dengan kekuatan Spirit secara manual, masalahnya bisa menjadi panjang.

Namun, sangat tidak mungkin untuk menyegel kekuatan spiritual dari seorang Spirit, tidak peduli bagaimana mereka menggunakan kemampuan dari perangkat Realizer. Jika begitu, Kotori dan yang lainnya sampai sekarang——

“Lalu... ...”

——Ada sesuatu yang hilang. Kotori mengerutkan dahinya saat ada rasa sakit yang tiba-tiba menusuk kepalanya.

Ini mirip dengan puzzle yang memiliki tingkat kerumitan tinggi namun bagian utamanya telah hilang. Tanpa bagian yang hilang, sangat sulit untuk menyatukannya.

“! Komandan!”

Saat Kotori berpikir ulang dan berada dalam lingkaran, dia dibentak kembali menuju kenyataan setelah salah seorang kru memanggilnya.

Di dalam dek yang ada di pos pemantauan, pertarungan diantara keduanya dimulai saat keduanya menghentakkan tanah——tidak; lebih tepatnya, ketika mereka menghentakkan dinding. Keduanya sudah mengabaikan gaya gravitasi saat mereka mulai bertarung.

Salah satu dari mereka mengenakan Astral Dress gelap dan menggenggam pedang dengan satu tangan——Inverse Spirit, Tohka.

Orang yang satunya memiliki rambut pirang yang melambai-lambai, seorang Spirit yang menggenggam halberd berbentuk kunci——jika orang ini yang dikatakan Origami, jadi orang yang muncul ini adalah Mukuro.

Keduanya berlari menyusuri dinding sambil menyebarkan kekuatan spiritual yang berada dilevel abnormal. Dengan keduanya yang saling menyilangkan senjata mereka, lapisan kaca yang menutupi tempat observasi mulai hancur satu persatu akibat dari pecahan kekuatan spiritual mereka yang berkilau lalu menyebar ke langit.

“...Tapi, kita tidak bisa hanya diam dan melihat. Setidaknya dampak disekitarnya mungkin bisa——“

Kotori memberi perintah kepara para kru, tapi dia langsung disela.

Suara itu menandakan komunikasi dari jaringan luar.

“Komunikasi... dari mana datangnya?”

“Jaringan umum——ini datang dari hpnya Origami!”

“Apa... ...!? cepat dan angkat!”

Saat Kotori mengeluarkan perintah, suara Origami menggema dari speaker setelah bunyi dari suara statis.

“Kotori-chan... ini Origami.”

“Origami! Apa yang kau lakukan!? Tohka dan... siapa Spirit itu!?”

“Maaf, aku akan menjelaskannya lain waktu...! waktu terus bergerak! Cepat, tolong aku! Melanjutkan hal ini tidak mungkin dilakukan. Bisakah kau menghentikan pergerakan mereka menggunakan Fraxinus Territory!?”

“Itu... ...bisa diatur, tapi itu tidak mungkin bisa menekan kekuatan Spirit yang seperti itu dengan sempurna. Yang terbaik hanya bisa membuat mereka merasa tubuh mereka menjadi lebih berat——“

Saat Kotori berbicara, suara lain terdengar dari speaker.

Suara itu tidak datang dari Origami tapi suaranya jelas lebih maskulin.

“Setelah itu, serahkan padaku...!”

“Apa... ...”

Kotori melebarkan matanya karena heran.

Itu adalah suara dari laki-laki yang tidak dikenal yang berasal dari hp Origami, dan meskipun Kotori terkejut karena rasa tenang yang terdengar dari suara itu.

“Kau, apa yang kau katakan? Berkata serahkan padamu untuk bagian akhirnya——“

“Tidak ada waktu untuk menjelaskan detailnya. Aku punya cara untuk menghentikan mereka, jadi tolong percayalah padaku. Bisakah kau membantuku?”

“... ... ... ...”

Suara yang bersungguh-sungguh itu membuat Kotori jatuh dalam keheningan selama sesaat.

Kemudian.

“...Perluas Territory dimana Tohka dan Mukuro bertarung!! Disaat yang sama, sebarkan <Yggdrafolium> untuk meminimalisir serangan dari sekitar!”

“Komandan!?”

Para kru memperlihatkan kebingungan mereka. Setelah itu, meski itu juga bagian dari permintaan Origami, tapi Kotori yang mendengarkan perkataan dari orang asing itu dengan sungguh-sungguh...

Namun untuk semacam alasan, setelah Kotori membuat keputsan, ada perasaan yang sulit dijelaskan yang membuat mereka yakin. Rasanya mereka pernah melakuakan ini sebelumnya; selema beberapa kali dimana laki-laki ini membuat permintaan yang sama; sepertinya ada beberapa alasan – dengan ketidak beralasannya.

Kotori menarik Chupa Chups-nya dan memutar jaketnya sebelum berbicara.

“Cukup, laksanakan dengan secepatnya. Perang ini bergantung pada kita.”

“B-Bagaimana, Itsuka-kun?”

Origami menengok kearah wajahnya Shido dengan ekspresi gelisah. Dia menganggukkan kepalanya untuk membalas dan menyerahkan hpnya kembali padanya.

“Jadi, mereka akan membantu kita.”

“Benarkah? Itu hebat...”

“Tapi... memang benar tindakan Origami sebagai perantara merupakan bantuan yang besar.”

Setelah Shido mengatakannya, Origami menggelengkan kepalanya saat membalas dengan suara ‘fufu’.

“Itu tidak benar. Itsuka-kun adalah orang yang seharusnya menyampaikan kata-kata itu.”

“Tidak, saat ini Kotori tidak akan mengingatku.”

Origami sekali lagi menggelengkan kepalanya untuk menolak argumennya.

“Mungkin itu tidaklah salah, namun sebenarnya itu tidak hanya karena masalah ini. Saat ini dia mengerti perkataanmu secara alami karena kalian berdua adalah kakak dan adik.”

“Begitu ya...”

Shido mengerutkan wajahnya setelah memberikan senyum masam. Lalu dia menarik nafas dalam dan menepuk wajahnya untuk mengembalikan konsentrasinya.

“Tapi kita akhirnya berada di jalan awal. Kita harus menemukan cara untuk menghentikan Mukuro dan Tohka. Saat ini, kita tidak tahu berapa level perasaan Mukuro, biarkan sajalah lalu menyegelnya menggunakan ciuman dengan ingatan yang masih tersegel akan mengembalikan Tohka menjadi normal lagi... yang mana saja, tenggelam atau berenang, kita hanya bisa mempertaruhkan segalanya para sebuah pilihan.”

Shido mempererat tinjunya dan membalas pandangan Origami.

“... ...Tolong, aku tidak bisa menghentikan mereka berdua sendirian... bisakah kau pinjamkan kekuatanmu padaku juga?”

“Itsuka-kun... ...”

Origami memberi senyuman ringan, membuat janji pada dirinya sendiri.

“Tentu saja, jika aku membiarkan Itsuka-kun pergi sendirian, tentu aku akan bertengkar dengan DIRIKU nantinya.”

Origami menegaskan, saat dia menjulurkan jarinya dan memutar tubuhnya untuk melanjutkan.

“Dan disisi lain... aku sangat senang kau mengandalkanku. Bisa menemani Itsuka-kun——gadis-gadis tidak akan senang jika hanya dilindungi, kau tahu.”

“Origami... ...”

Saat Shido memanggil namanya, Origami memandang kearah bahunya sebelum dia menunjukkan senyuman nakal kearah Shido. lalu, dia mengeluarkan sesuatu uang terlihat seperti dog tag* berwarna perak dari sakunya dan memegangnya diatas kepalanya sambil membunyikan suara konfirmasi.



[Note : Dog Tag : kalung anjing, lebih baik gak usah diartikan aja, kalo diartikan malah jadi aneh.]



“Persetujuan, Tobiichi Origami. ——<Brynhildr> menyebar.”

Sesaat kemudian, cahaya redup mengelilingi tubuh Origami, dan bayangan armor metalik yang elegan menutupi tubuhnya.

CR-unit adalah puncak dari penemuan teknologi ajaib yang dikenal sebagai Realizer. Hanya ini satu-satunya perangkat yang memungkinkan manusia untuk bertarung ditanah yang sama melawan Spirit.

Bukan itu saja yang dia pakai, tapi Origami juga melapisi CR-unit <Brynhildr> dengan Astral Dress putih bersih yang menyerupai gaun pengantin.

“Ini——“

“——Fufu. Apa kau jatuh cinta, Itsuka-kun?”

Meskipun Origami membalas dengan candaan, pipinya terpancar warna merah saat di sedikit malu dengan kata-katanya sendiri.

“Yah, erm, bukan berarti aku sungguh-sungguh menyukainya.”

“Eh, haha....”

Setelah Shido sedikit melonggarkan mulutnya sebagai reaksi atas jawaban yang memalukan itu, dia dengan cepat mengembalikan ketenangannya dengan menajamkan pandangannya.

“——Ayo, Origami.”

“Ya... ...Itsuka-kun.”

Saat mereka berdua mengatakannya, mereka mulai melangkah bersama menuju medan pertempuran.



***



——Jalanan bergema dengan hiruk pikuk sirine yang bergejolak.

Sambil melihat gelombang orang-orang yang berdesakan menuju shelter perlindungan, Natsumi mengerutkan alisnya karena bingung.

“... ...Alarm Spacequake? Itu artinya... ...”

“Mungkinkah... ... mereka dalam masalah yang disebabkan oleh Tohka-san... ...?”

Saat menjawab pernyataan Natsumi, Yoshino meresponnya dengan suara yang cemas.

Meskipun mereka tidak ingin memikirkannya, kemungkinannya sangat tinggi. Dia menganggukkan kepalanya sebagai tanda setuju.

Setelah apa yang terjadi, saat ini Natsumi sedang mencari Tohka dan Origami, yang tiba-tiba memperlihatkan perubahan drastis pada kepribadian mereka masaing-masing. Meskipun Kotori berkata untuk menyerahkan semuanya padanya, tidak ada satupun dari para Spirit yang bisa patuh tetap tenang dan menunggu.

Meskipun mereka tahu hampir tidak ada apapun yang terjadi dengan mereka berdua, itu jelas sekali bahwa permasalahannya tidak bisa dijelaskan sebagai masalah biasa, masalah yang sepele.

Pokok permasalahannya tidaklah berpusat disekitar tingkah laku Origami yang lebih blak-blakan dan terus terang melebihi yang biasanya. Malahan, dilema yang utama adalah Tohka, yang telah terjatuh akibat dari sakit kepala hebat, lalu memancarkan aura mengerikan saat dia mengangkat kepalanya.

Meskipun hampir sama dengan saat Nia ter-Inverse, mereka masih tidak menyadari alasan dibaliknya. Tapi itu adalah——

“Yosshi! Nattsun!”

Saat mereka hilang dalam pemikiran, Natsumi dibawa kembali menuju kenyataan saat dia mendengar seseorang memanggilnya.

Dianugerahi dengan keistimewaan, tanda tangannya menunjukkan sifat khasnya Nia.

Melihat kearah datangnya suara, mereka melihat Nia dan Spirit yang lain, yang juga sedang mencari Tohka. Sepertinya mereka semua telah berkumpul sebelum datang kesini.

“Apa yang terjadi, apa kau sudah menemukannya?”

“Tidak, tapi kelihatannya seperti ada sesuatu yang terjadi disisi lain Tenguu Tower. Kita harus pergi mengeceknya!”

Natsumi dan Yoshino, setelah bertukar pandangan, mereka menganggukan kepala mereka bersama-sama sebagai tanda persetujuan.



***



“Haaaaah!”

“Hanya langkah yang sia-sia——!”

Angel berbentuk kunci dan pedang Demon King berbenturan dalam jumlah yang tidak terhitung banyaknya.

Secara bersamaan, melepaskan kekuatan spiritual dibalik setiap serangan dalam bentuk ledakan padat yang meluas dengan segera, menciptakan cahaya yang menyilaukan dan mengeluarkan gelombang kejut yang menyebar keseluruh penjuru.

Sebagai tambahan, Angel berbentuk kunci, <Michael>, merubah penampilannya dari tongkat menjadi halberd, menciptakan banyak miniatur pintu dalam waktu yang tidak biasa, melepaskan serangan yang menargetkan titik butanya Tohka.

Untuk orang biasa, mungkin pandangan mereka hanya bisa menangkap cahaya menyilaukan dari pedang yang diayunkan dengan kecepatan yang luar biasa. tidak——meskipun Spirit seharusnya juga tidak bisa menghalau tebasan itu. Dilihat dengan seksama, kedua belah pihak terkunci dalam kelelahan. Melihat itu, Tohka mengeluarkan pernyataan berisi pujian yang menjemukan kepada lawannya.

Memang <Michael> bisa menyegel kekuatan Spirit, tapi itu hanya sementara karena sisi yang lain menyombongkan kemampuan membuka segelnya. Mirip dengan keindahan agung dari bunga yang kuncupnya masih menutup dan sekarang mulai mekar. Gabungan dari hawa membunuh dan permusuhan yang diarahkan menuju halberd kehancuran.

Panel kaca dari dek observasi yang digunakan Tohka dan Mukuro sebagai pijakan saat mereka bertarung mulai pecah menjadi berkeping-keping sebagai akibat dari pertarungan mereka.

Tohka berputar dan melompat menuju puncak tempat observasi——bergerak menuju bagian menara yang terbuat dari baja.

“Apa kau ingin menghilangkan teman-teman Muku? Menghasut Muku menuju kesunyian?”

Mukuro mengeluarkan rintihan singkat saat dia bersiap memulai serangan yang lain tidak lama lagi.

“Bunuh. Bunuh. Muku harus membunuh siapa saja yang berani mengambil Nushi-sama dari dirinya.”

“Hmph! Jangan hanya menggonggong dan tidak menggigit. Cobalah menusukku dengan kunci itu, gadis. Jika kau bisa melakukannya, cobalah.”

“Kata-katamu tidak sopan... ...!”

Membalas ejekan Tohka, Mukuro bersiap menggunakan <Michael>.

Sebagai persetujuan atas tindakannya, Tohka merasakan sensasi aneh yang menyebar keseluruh tubuhnya.

Rasanya dia seperti tertelan oleh cairan lengket yang tidak terlihat. Bobot tubuhnya terasa lebih berat, dan menjadi lebih dan lebih susah lagi untuk menggerakan tubuhnya.

“... ...Apa ini?”

Untuk sesaat, dia berpikir ini adalah ulah Mukuro——tidak. Mukuro juga menunjukkan keadaan yang sama. Dia mengarahkan pandangannya kearah Tohka dengan ekspresi bertanya, “Apa yang kau lakukan?”

Jika biang kerok bukan salah satu dari mereka. Mungkin seseorang yang berada dibalik situasi ini adalah si manusia Shido dan Origami... ...atau salah satu rekan mereka.

Namun, gangguan semacam ini tidak akan berpengaruh apapun untuk Tohka. Musuh harus dimusnahkan, tidak lebih.

“Ambil itu!”

Sepertinya Mukuro memiliki pemikiran yang sama dengan Tohka. Dia menghentakkan kakinya untuk melangkah menuju langit dan menggunakan <Michael> untuk mengirim serangan beruntun yang berkelanjutan, serangan yang padat.

Tohka menghela nafas ringan dan bersiap untuk menyerang kearah arah gagang <Michael> untuk mengalau serangannya.

“... ...Hmm?”

Mungkin karena bertemu dengan serangan dan pertahanan yang seperti itu, Tohka sedikit mengerutkan dahinya.

Tidak diragukan lagi bahwa setiap serangan Mukuro tidak memiliki kekuatan untuk menimbulkan serangan yang fatal.

Namun, bagaimana cara terbaik untuk menjelaskannya. Intuisi Tohka mengatakan bahwa Mukuro tidak menggunakan serangan ini untuk memutuskan hasil akhir dari pertarungan ini.

Setiap tindakan yang diambil oleh pihak lain seharusnya juga dihalangi oleh kekuatan tak terlihat, dan itu tidak seperti Mukuro bermaksud untuk tidak membunuh Tohka.

Sulit untuk mengatakannya——tapi ya, rasanya dia hanya membuka jalan untuk serangan terakhir.

Saat Tohka sedang berpikir, Mukuro membuat langkah berhati-hati. Menggunakan usaha seperti raksasa untuk menggerakkan <Michael>, dia bermaksud untuk menghancurkannya dengan serangan menusuk.

Namun, serangannya gagal sebagai hasil dari hindaran Tohka, dalam perbedaan waktu yang setipis kertas, dia memutar tubuhnya untuk meniadakan serangan.

Tapi, sesaat setelahnya.

“<Michael>——<Unlock-Raataibu>.”

Setelah Tohla memutar tubuhnya untuk menghindari <Michael>, Mukuro menggunakan Angelnya untuk membuka gerbang dibelakang Tohka.

“——Tsk.”

Untuk sesaat, dia berpikir ada serangan ledakan dari gerbang itu——namun itu bukan masalahnya.

Gerbangnya mulai menyedot udara disekitarnya.

Tohka, yang berdiri didekat menara baja, terlempar menuju ke langit. Mungkin sisi lain dari gerbang itu terhubung ke angkasa dengan perbedaan tekanan yang besar.

Meskipun Mukuro memprediksi bahwa itu belum cukup untuk menyedot Tohka seluruhnya, namun memberikan tidak lebih dari kesempatan untuk menyerang saat celahnya mudah diserang——

“<Unlock-Raataibu>!”

Mendengar teriakan Mukuro membuat Tohka terganggu saat sedang berpikir.

Sebuah gerbang besar terbuka didepan Tohka yang diameternya kurang lebih seratus meter. Gerbang itu menyedot semua yang ada disekitarnya baik potongan besi, batu, kayu bersamaan dengan polimer lain yang menyusun struktur bangunan itu.

“Cih——“

Mungkin tarikan gravitasi cukup kuat untuk menarik bangunan besar.Tohka membetulkan sikapnya saat memegang <Namemah> dan mengarahkan pedangnya kearah bangunan besar itu.

Dalam sekali tebasan, pedang itu memotong bangunan itu tepat di garis tengahnya. Dua bagian bangunan itu menjauhi Tohka dan jatuh ke tanah.

Namun saat itu juga.

“<Michael>——<Solution-Jerez>!”

Setelah menyadari gerbang yang berada diantara dua potong bangunan besar itu Tohka langsung panik, sebuah halberd berbentuk kunci menusuk keluar dari dalam sana.

“————“

Sudah mempersiapkan dirinya dengan bersikap seperti akan melakukan tebasan pedang lainnya, meskipun dia berputar, sudah terlambat.

Ujung tombak <Michael> itu menusuk Tohka, tusukan itu menembus irisan dari gedung yang terjatuh.

lalu——

“Apa... ...?”

Tohka mengerutkan dahinya secara reflek.

Bangunan besar yang ada disekitar Mukuro, juga Astral Dressnya Tohka, langsung hancur.

Meskipun telah hancur, dia tidak tertelan oleh gerbang itu – gerbang itu hanya menghilang dari udara ditempatnya berada.

Namun, waktu tidak akan menunggu mereka berpikir. Gerbangnya terus membesar, dari sana, Mukuro terus meluncurkan serbuan serangan tanpa ampun menggunakan <Michael>.

“Hah!”

“Tindakanmu tidak berguna...!”

Tohka bertahan dari serangan <Michael> yang tanpa henti sambil keluar dari jalan dengan memanfaatkan situasi.

Setelah mendarat di tanah, dia memanggil kembali Astral Dressnya yang hancur tadi.

Bisa dibilang, Astral Dressnya belum bisa dipulihkan sepenuhnya kebentuk aslinya. Meskipun untuk seorang Spirit, membuat Astral Dress yang menjadi benteng absolut membutuhkan kekuatan Spirit yang jumlahnya banyak sekali. Kenyataannya Astral Dress yang hilang tanpa menurunkan kekuatan yang dimasukkan berarti jumlahnya telah berkurang drastis.

“... ... ... “

Saat Tohka melihat pergerakan Mukuro tanpa ragu, dia merasakan sisa-sisa pertikel spiritual yang berada disekitarnya.

“Kekuatan Spirit yang mengurai Astral Dressku membekas di udara——ini bukanlah pemusnahan. Sepertinya kunci itu menghancurkan molekul dan partikel Spirit. Aku mengerti, jadi ini trump cardmu.”

“... ... ...”

Mukuro tidak menjawab tapi terus mengarahkan pandangannya kearah Tohka yang berada di tanah.

Sebagai balasan, Tohka memposisikan dirinya saat menggunakan <Namemah> dengan gaya yang acuh tak acuh.

Didepannya berdiri lawan yang layak.

Meskipun emosinya dilapisi dengan maksud membunuh, Tohka masih tetap tenang menatap celah lawannya——benar, jika harus dikatakan, itu adalah kelancangan yang menyakitkan karena dia masih tetap tenang.

“——Hmph. Kau membuat pertarungan yang layak, dengan wajah kekanak-kanakanmu.”

Setelah memberikan senyuman tipis, Tohka mengangkat <Namemah> lalu mengarahkannya kearah lawannya yang sebanding dan juga imut.

Namun, sesaat sebelum mereka berdua menyilangkan senjata mereka lagi.

“Tunggu sebentar, kalian!”

“Tolong, kalian berdua, tenang dulu!”

Shido dan Origami muncul diantara mereka.

Tohka merajukkan bibirnya karena tidak senang saat dia kembali memegang gagang <Namemah>.

“Apa kau datang untuk menghalangi jalanku? ... ...yah, terserah. Aku memang ingin mengalahkan kalian semua!”

Tohka memberikan teriakan keras saat dia mengayunkan <Namemah> kebawah, pedang yang memancarkan cahaya hitam membuat serangan berbentuk bulan sabit kearah Mukuro dan mereka berdua yang datang untuk ikut campur.

Namun, Origami, yang menggunakan armor metalik dan Astral Dress terbatasnya, mengumpulkan kekuatan Spirit hitam di ujung tombaknya sebelum menangkis serangan Tohka.

“... ...Apa?”

Tohka mengerutkan alisnya melihat fenomena yang tidak diduga itu.

Dia tidak benar-benar terkejut melihat Origami yang menangkis serangan itu. Saat ini, pergerakan Tohka sedang dibatasi oleh semacam kekuatan misterius; jadi tentu saja, dia tidak serius mengayunkan pedangnya untuk melepaskan kekuatannya. Juga, jika Origami menggunakan kekuatan Spirit, tidak aneh jika dia bisa menghalau serangan itu.

Namun, jelas sekali bahwa Origami membawa perasaan yang sama dengan Tohka——dengan kata lain, bisa dibilang kekuatan Inverse Spirit.

Sensasi saat Origami memancarkan kekuatan Spirit yang mirip dengan yang menyelimuti Tohka saat ini.

Mungkin ujung tombaknya bisa mengumpulkan tekanan spiritual yang mengalir disekitarnya. Setelah itu, output kualitas tinggi bisa memberikan penjelasan tentang pertikel Spirit dengan jumlah yang berlimpah seperti yang menyusun Astral Dressnya, yang telah dihancurkan oleh Mukuro.

“Hmm... ...yang satu ini bagus, itu juga——“

Tohka melebarkan jarak pandangnya saat dia mengangkat <Namemah> keatas kepalanya. Lalu, dia menghentakkan tanah untuk melompat ke udara.

“——Kau bisa menghiburku!”

“... ...!Dia datang! Itsuka-kun, aku akan menyerahkan masalah Mukuro-chan padamu!”

Saat Origami berteriak, kekuatan Spirit hitam mengitari ujung tombaknya untuk membentuk penghalang untuk melindungi Shido dari serangan Tohka.

Tohka, yang dihiasi Astral Dress hitam, dan Origami, yang memakai warna putih, keduanya terbang tinggi saat mereka bertukar serangan satu sama lain.

Melihat pemandangan itu dari tanah, Mukuro mengeluhkan sesuatu dengan suara yang pelan.

“Bunuh... ...Bunuh. yang ada, siapa saja yang mencuri Nushi-sama, adalah musuh. Muku... Muku tidak suka... sendiri.”

“Mukuro!”

“... ...!”

Setelah mendengar namanya dipanggil dengan tiba-tiba, Mukuro mengalihkan matanya kearah suara itu.

“——Nushi-sama.”

Tepatnya. Didepan Mukuro tidak lain dan tidak bukan adalah Itsuka Shido.

“O-Oh... ...Nushi-sama, Nushi-sama. Percayalah, Muku akan mengembalikan gadis itu menuju ketiadaan. kemudian——“

“Mukuro!”

Bermaksud untuk menyelanya, Shido memegang bahunya Mukuro dan sekali lagi memanggil namanya. Mukuro tidak melakukan apapun selain takut setelah melihat pandangan yang putus asa itu.

“Ada masalah apa, Nushi-sama? Percayakan semuanya pada Mukuro.”

“Itu tidak benar... ...tidak harus seperti itu, Mukuro... ...! hentikan ini. Aku tidak ingin Tohka menghilang ataupun Origami melupakan diriku. Aku sangat benci itu... ...! mereka berdua... ...tidak, semua orang itu berharga bagiku!”

“... ...”

Mendengarkan perkataan Shido, tubuh Mukuro gemetar meskipun dia baru saja menahan nafasnya.

Namun, Shido melanjutkannya lagi tanpa melihat kondisi Mukuro.

“Kenapa... ...Kenapa? tolong beritahu aku, Mukuro. Kenapa kau ingin menghapuskan semua orang?”

Shido berkata hingga tidak bertenaga lagi saat dia bertanya.

Mukuro menjawabnya dengan suara yang gemetaran dari tenggorokannya.

“——Kenapa?”

“Huh?”

“Kenapa Nushi-sama berbicara seperti itu? Cinta... ...Nushi-sama cinta Muku tidak? Muku cinta Nushi-sama sepenuhnya. Apa itu belum cukup? Tapi kenapa!? Kenapa!!”

Mukuro tidak mempedulikan air mata yang menetes dari matanya.

“Muku benci ini, Muku berharap agar tidak sendirian... ...! mau itu Nushi-sama atau siapapun——“

“——Tohka-san! Origami-san!”

Disaat itu, menyela Mukuro, sebuah suara muncul dari tempat yang tidak diketahui.

“K-Kenapa mereka bertarung satu sama lain... ...!”

“Kya——! Apa-apaan bencana ini——!”

“——“

Enam gadis muncul tanpa diduga sebelumnya.

Mereka adalah para Spirit yang seharusnya ingatan mereka masih disegel oleh Mukuro dengan Angelnya. Dengan wajah bingung, mereka semua melihat kelangit, melihat pertarungan antara Tohka dan Origami.

“Apa——“

Melihat gadis-gadis itu, Mukuro merasa hatinya diikat dengan kencang.

“Kalian semua pergilah... ...kalian datang untuk mengambil Nushi-sama lagi dari Muku?”

Kepalanya serasa berputar, ketika rasa muak menyebar keseluruh tubuhnya.

Mukuro menempatkan kedua tangnnya pada <Michael> lalu dia memutar ujungnya——

“<Michael>——<Lock-Segva>!”

Menuju ke tanah——tidak, dia memasukkan kunci itu menuju ke bumi dan memutarnya.

Saat itu, dengan lokasi itu sebagai pusatnya, gempa hebat mulai menyebar ke sekelilingnya.

Untuk seseorang yang berdiri disana, hal itu memberikan kesan bahwa ada mesin industri pengebor besar yang ada didekat sana.

Sepertinya bumi akan diubah menjadi semacam makhluk planet yang bergetar.

Getaran itu mulai meluas ke sekitarnya.

“...Tsk!? A, Apa!?”

“... ...A-Apa yang terjadi!?”

“Bahaya. Apa ini gempa bumi?”

Shido dan para Spirit terbisingi oleh suara keras yang menggetarkan gendang telinga mereka.

Mukuro memberikan senyuman lembut saat dia memukul wajahnya Shido dengan tangannya.

“Kamu... ... tidak perlu khawatir lagi. Dengan ini... ...tidak ada yang akan mengganggu kita.”

“Mukuro... ...? apa yang kau lakukan?”

“——Bumi ini, <Lock-Segva> akan meruntuhkannya. Bagaimana, berapa detik waktu yang diperlukan untuk membangunkan luasnya, walaupun hanya ultimatum, tubuh raksasa ini akan berhenti bergerak.”

“Apa?”

Shido langsung bingung saat dia tersandung kata-katanya. Namun, Mukuro tidak terlihat ingin menanggapi ekspresi Shido, senyumannya menjadi lebih lemah saat dia melanjutkan bicaranya.

“Jadi, semua yang menghalangi akan binasa. Nushi-sama akan bersama Muku di luar angkasa. Hehe... ...sungguh ingin sekali.”

“Apa yang... ...kau katakan——“

Warna wajahnya Shido menjadi benar-benar bingung.

Mukuro tidak mengkhawatirkan ekspresi wajahnya——benar, tidak ada seorang musuh pun yang akan dibiarkan dikalahkan oleh orang lain.

“Hei, Mukuro! Tunggu!”

Sambil mendengarkan suara Shido dari belakang, Mukuro melihat kearas kearah bayangan hitag yang ada dilangit dan menghentakkan tanah yang bergetar.

“Kya——! Ini gempa bumi——! Aku takut——! Perlindungan Natsumi diaktifkan——!”

“Apa kau tidak bisa sedikit membaca situasi... ...”

Natsumi mendorong Miku, yang menggunakan kejadian gempa ini sebagai alasan untuk memeluknya... ... tidak perlu dikatakan, perbedaan kekuatan fisik dan mental membuat segala bentuk perlawanan menjadi tidak berguna.

Namun, sekarang bukan saatnya memperhatikan kejadian itu. Karena, Origami dan Tohka masih bertarung dalam pertarungan yang sengit di langit; alarm Spacequake berbunyi terus menerus; dan ada getaran misterius di tanah. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan pertama kali saat situasi seperti ini.

“A-Apa yang harus kita lakukan... ...?”

“Yah... meskipun aku tidak berada diatasnya, saat ini bukan saat yang tepat untuk menghentikan Orimin dari pertarungan melawan Toka.”

“Setuju. Jika ini dilanjutkan, ini akan diketahui oelh AST dan DEM——“

“——Semuanya!”

Saat itu, mereka langsung mendengar suara dari kejauhan. Para Spirit melihat kearah suara itu.

“... ...Eh?”

Setelah melihat sosok seseorang yang ada disana, mereka semua memandangnya dengan terkejut.

Itu reaksi yang wajar. Karena, itu adalah laki-laki tak dikenal yang menangis kemarin.

“Kau... kau adalah orang yang kemarin... ...?”

“... ...Eh, bisa membuntuti kita saat alarm Spacequake berbunyi, orang yang harus dipuji. Ah, tapi aku tidak merasa tersentuh karena itu.”

Natsumi membalas dengan mata yang setengah tertutup saat laki-laki itu berlari kearah mereka dengan panik.

Merasakan peringatan dimata semua orang, laki-laki itu menundukkan kepalanya.

“Semuanya... tolong! Tolong pinjamkan kekuatan kalian padaku!”

“... ...Ha? eh, apa... ...?”

Dengan permintaan yang tiba tiba itu, Yoshino merasa masih ingin mengatakan sesuatu. Memang, dia adalah dewi yang memiliki hati yang penuh dengan kasih sayang jika diminta langsung dengan selembut ini oleh orang yang benar-benar asing.

Lalu, laki-laki itu mengangkat wajahnya.

“Mukuro——Spirit yang memutar kunci itu ke bumi. Jika ini dibiarkan, ini akan menjadi bencana besar! Tolong... semuanya... pinjami aku kekuatan kalian!”

Saat ini, anak muda itu melanjutkan permohonan nekatnya.

Tapi... ... Natsumi mengerutkan dahinya sebagai balasan. Benar. Pertama-tama, maksud dari perkataan laki-laki itu masih tidak diketahui. Namun, dia tahu soal Spirit, tetapi fakta ini membuatny terdengar lebih mencurigakan.

——Namun.

“... ...Aku mengerti jika kalian tidak percaya padaku.”

Setelah ragu sedikit, Yoshino menganggukkan kepalanya. Natsumi membuka matanya dan memandang kearahnya.

“Y-Yoshino? Bukankah lebih baik mendapatkan lebih banyak pertimbangan? Kupikir sangat mencurigakan jika seperti ini...”

“Ya... ...tapi dia tidak terlihat seperti orang yang jahat. Meskipun aku tidak bisa membuktikannya, aku, uh——akan menjadi kekuatan orang ini.”

Mata Yoshino meluapkan kebulatan tekadnya saat dia menggelenkan kepalanya.

Setelah itu, Spirit yang lain mulai setuju satu persatu.

“Kaka, jadi begitu. Setidaknya dia paham jumlah minimal dari sikapnya.”

“Setuju. Untuk semacam alasan, aku merasa kejadian ini pernah terjadi sebelumnya.”

“Mu... ...yah, jika kalian semua berkata begitu... ...laki-laki adalah laki-laki, tapi ketika kau sedikit dirias kau akan terlihat sangat imut.”

“Ah——Akhirnya bukankah ini akan bekerja? Sesuatu semacam ini akan membuat darah kalian mendidih.”

“Semuanya... ...”

Anak muda itu mengusap matanya yang basah.

Natsumi sepertinya merasa sedikit malu, mengambil nafas dalam.

“... ...Apa. ini membuatku terlihat seperti satu-satunya orang jahat yang ada disini? Aku mengerti; aku akan mengikutinya juga——pertama-tama, apa yang harus kita lakukan?”

Saat Natsumi berhenti, ekspresi gembira terlihat dari wajah laki-laki itu——lalu, seketika tubuhnya berhenti bergerak.

“Jadi, begini——“

Rupanya, dia belum memikirkan apa yang harus dilakukan dulu. Natsumi sekali lagi menghela nafasnya.

Saketika itu...

“——Benar-benar, apa yang kalian lakukan.”

Meskipun mereka tidak bisa menemukan sumbernya, mereka semua mendengar suara Kotori.

“! Kotori-san!?”

“Eh, dari mana?”

“Aku mengirimkan suaraku menggunakan sistem Territory <Fraxinus>.——seperti yang laki-laki itu katakan, tanahnya telah dirusak oelh kekuatan Spirit. Meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi dengan bumi, kita tidak bisa membiarkannya. ——mulai sekarang, kami akan menunjukkan enam titik beda lokasi yang akan ditunjukkan dengan <Yggdrafolium>. Jika kalian mengirimkan Reiryoku kalian ke titik itu, mungkin kita bisa menunda penghancuran bumi untuk sementara.”

“Huh, aku mengerti. Itu luar biasa, Kotori. Keluargaku.”

“Itu tidaklah penting. ——ini hanya bisa menundanya untuk sementara. Jika kita tidak melakukan sesuatu dengan Spirit dan Angel yang menjadi penyebabnya, permasalahannya masih akan berlanjut. ——bisakah kita menyerahkan ini padamu, Itsuka Shido?”

Setelah Kotori mengakhiri pertanyaannya, anak muda itu menganggukkan kepalanya untuk mengkonfirmasi.

“Ah... ...Terima kasih banyak, semuanya, aku sangat berterima kasih.”

Setelah selesai, laki-laki itu membalikkan badannya dari semua orang dan mulai pergi. Melihat tindakan itu, Natsumi mengajukan pertanyaan lain.

“... ...Kemana kau akan pergi?”

Tanpa menengok kebelakang, laki-laki itu menjawab.

“Ke tempat itu, tempat dimana ada seorang anak yang menunggu uluran tanganku.”



***



Ditanah yang masih bergetar sedikit.

“Nushi-sama——Muku tidak akan mengakuinya.”

Mukuro menajamkan jarak pandangnya saat dia melihat Origami dan Tohka yang saling bertukar serangan dilangit.

Didepan Tohka, yang saat ini depenuhi dengan pertarungan melawan Origami, tentu saja memungkinkan bagi Mukuro untuk mengambil keuntungan dari situasi ini untuk meluncurkan serangan penghabisan dari belakang.

“<Michael>——<Unlock-Raataibu>!”

Saat Mukuro berteriak, dia menggunakan tangannya untuk memutar <Michael>. Kemudian, muncullah sebuah gerbang, yang berada di ujung depan <Michael> dengan tiba-tiba.

Tentu saja, sisi lain dari gerbang terhubung dengan titik butanya Tohka. ——disana, <Michael> akan menusuknya dan memutarnya. Jika sudah begitu, semuanya selesai. <Solution-Jerez>”, kemampuan rahasia <Michael> untuk menjamin pembusukan segala jenis material. Didepan kekuatan yang tak tertandingi ini, semua hal yang ada di dunia akan kembali menuju ketiadaan. Saat ini, seharusnya Tohka juga bukan pengecualian.

“<Solution-Jerez>... ...!”

Setelah Mukuro mengepaskan waktu dimana Origami dan Tohka teralihkan oleh pertarungan mereka, Angel berbentuk kunci kecil keluar dari ruang yang ada dibalik gerbang.

Namun——

“Jangan lakukan itu! Mukuro!”

Saat <Michael> ingin menusuk menembus gerbang, Shido berdiri dan merentangkan tangannya didepan Mukuro.

“——!?”

Karena tindakan Shido yang tidak terduga, Mukuro membelalakkan matanya saat tubuhnya mulai gemetaran.

Tapi itu sudah terlambat. Karena gerakan reflek dari tangannya, <Michael> sedikit meleset dari targetnya dan menusuk menembus bahunya Shido.

“Kuh... ...!?”

Wajah Shido berubah kesakitan. Untuk menanggapinya, Mukuro langsung menggunakan tangannya untuk menghentikan arus kekuatan yang dilepaskan oleh <Michael>.

Tetapi.

“————Eh?”

Seketika itu, dia seperti terserang oleh sensasi aneh, Mukuro mengeluarkan suara keras.

Menusuk Shido dengan halberd panjang, gambaran yang mirip bayangan mulai muncul, dengan rasa marah yang mengalir keluar. Tidak, lebih tepatnya, disana juga ada sesuatu yang mengalir dari sisi Mukuro.

Meskipun mereka tidak tahu apa itu; namun, sepertinya perasaan diantara Mukuro dan Shido telah bercampur aduk. Sepertinya perasaan mereka berdua bercampur seperti dua cairan yang berbeda yang berada di dalam botol yang sama.

Ah——tapi ini bukanlah pertama kalinya dia menemui perasaan ini. Tepat. Saat diluar angkasa, perasaan yang sama juga muncul saat Shido menggunakan <Michael> palsu untuk menusuknya.

“——“

——Benar, saat itu.

——

Suatu hari dimusim dingin.

Menghadapi rasa frustasiku sendiri, ada keberadaan tertentu yang muncul.

Itu mirip dengan kebosanan seseorang yang telah tenggelam sepenuhnya dalam air, atau sosok aneh yang diselubungi dengan mosaik.

Dan orang itu memberiku sesuatu yang mirip batu kristal dengan warna emas brilian.

Sejak saat itu sampai sekarang, aku, ——Hoshimiya Mukuro, menjadi seorang Spirit.

Namun, aku tidak merasa ragu ataupun takut.

Tidak, mungkin lebih tepat jika dikatakan bahwa aku merasa sangat nyaman.

Aku menerima <Michael>, Angel berbentuk kunci yang bisa menutup benda apapun——hingga barang tak terlihat seperti ingatan manusia pun bisa disegel.

Dengan menggunakan kekuatan ini, aku pasti bisa membuat kakak, ayah, dan ibu hanya mencintaiku.

Jadi, aku langsung, dan dengan gembira, menggunakan kekuatan ini. Membuka gerbang ke angkasa, aku menggunakan <Michael> untuk menutup ingatan keluargaku dari semua yang kenal mereka, atau hampir semua orang yang mengenal kakak dan orang tuaku untuk mewujudkan hal itu.

——Namun, akhirnya, hal itu tidak berjalan sesuai dengan yang kurencanakan.

Setelah pulang ke rumah, reaksi dari keluargaku penuh dengan kebingungan. Situasi tidak biasa dimana tidak ada seorangpun yang mengingat mereka meninggalkan rasa bingung yang meluap-luap; tidak ada seorangpun yang memperhatikan Mukuro.

Aku percaya jika semua orang yang ada disekeliling mereka lupa tentang mereka, mereka akan mencintaiku dengan sepenuhnya lagi.

Namun, reaksi dari keluargaku setelah menemukan bahwa akulah yang menyebabkan situasi yang sangat jauh dari cinta ataupun kasih sayang ini.

Heran dan marah; kaget dan gelisah; dan juga——penolakan.

Ayah, ibu, dan kakak semuanya takut bagaimana aku bisa mendapat kekuatan yang tak terduga ini dan kemudian menjauhiku.

Tidak banyak yang bisa diingat dengan baik untuk apa yang mereka katakan setelah itu. Saat ingin mengingat kejadian itu dengan jelas, hanya potongan kata-kata yang datang dan menghilang.

“Monster”, “Ah, apa yang kau lakukan”, “Jangan bunuh”, “Keluar”, “Kau——bukan keluarga kami”.

Yang jelas, mungkin otakku mempertimbangkan bahwa hatiku tidak bisa menahan beban dari semua ingatan itu, jadi mereka menjadi tidak karuan secara keseluruhan dan merobek-robeknya.

Meski begitu, aku masih ingat dengan jelas rasa sakit yang ada dihatiku waktu itu.

Tidak nyaman, sedih, sakit, dan sendiri, ——perasaan itu terus berputar dikepalaku. Dan juga, aku menuju ke ayah, ibu, dan kakak, dengan menggunakan <Michael> untuk menyegel setiap ingatan mereka tentang diriku.

——Karena itulah meskipun sesuatu itu telah terjadi kata-kata mereka masih tetap menggangguku terus.

Dan juga, aku sendiri lagi.

Meskipun sebabnya tidak sama——aku kembali sendirian lagi setelah mendapatkan pengalaman hangatnya sebuah keluarga. Itu adalah penderitaan kejam yang tercermin dari seseorang yang pernah mengetahui kepuasan hati juga semuanya.

Saat introspeksi diri, aku tidak memiliki kualifikasi yang cukup untuk suatu hal seperti cinta sejak awal.

Dilahirkan tanpa cinta, aku gagal menyadari bagaimana perubahan bentuknya.

Jika kau mencintai, kau juga harus dicintai.

Jika kau mencintai, kau harus melihat kedalam dirimu sendiri.

Oleh karena itu, Mukuro menutup kuncinya.

Diingatanku.

Dihatiku.

Dengan tujuan agar tidak mengingat hangatnya keluarga setelah merasakannya sekali.

——Dengan tujuan agar tidak bisa mencintai sesuatu lagi.

——

“A——“

Didepan gerbang yang terbuka di angkasa, Shido mengeluarkan suara kecil yang terdengar tidak biasa dari seseorang yang baru saja tertusuk <Michael> dibahunya.

Sebenarnya, itu tidaklah sesakit itu. Namun, dengan <Michael>, ingatan gadis itu mengalir padanya.

Itu adalah mimpi yang Shido lihat beberapa hari yang lalu.

Dan——mungkin itu adalah ingatan yang disegel Mukuro.

Ngomong-ngomong, Shido memimpikannya setelah dia menggunakan <Michael> palsu untuk membuka hatinya Mukuro saat di luar angkasa.

Meskipun dia lupa tentang detailnya, tapi mungkin waktu itu, segel yang mengunci ingatan Mukuro telah runtuh, membiarkan ingatannya tersampaikan ke Shido melalui <Michael>.

Lalu, sekali lagi karena <Michael>, ingatan itu dibagikan diantara mereka berdua.

“Mukuro... ...kau, tidak, kau juga——“

Shido memberikan suara kecil sambil gemetaran dan keluar menuju kearah Mukuro.

Tapi sesaat kemudian.

“Ah, gah... ...!?”

Sekarang Shido merasakan rasa sakit yang hebat ditempat dimana <Michael> menyerangnya. Dari bahunya menurun sampai ke tangannya, semuanya berbunyi dan memantul seperti peluru.

“Ou... ugh, gaaaaaaaaaah??”

Akibat dari rasa sakit yang tiba-tiba itu, Shido mengeluarkan teriakan seperti tenggorokannya mau hancur.

Rasa ini jelas-jelas bisa dibandingkan dengan tangan yang dipotong. Bahunya menghilang meskipun bisa disangkal karena masih ada disana. Apa yang tersisa dari lengannya jatuh ketanah menjadi kolam darah yang besar.



[Note : Bagian ini bikin bingung, tangan Shido ini benaran putus gak sih, tapi kok masih nempel, terus yang jatuh itu apa, kalo yang jatuh itu cuma darah maka semuanya masuk akal, menurut kalian gimana?]




“Ga... ah, aaaaaah!”

Shido secara tidak sadar menggunakan Angel of Music, <Gabriel>. Dia menggunakan kekuatan Spirit yang ada disuaranya untuk menaikkan dayanya untuk menahan pendarahan dan siksaan itu.

Disaat yang sama, Shido memanggil <Haniel>, meskipun levelnya sangat menyedihkan, untuk menutup lukanya... Mukuro menggunakan <Michael> untuk menyegel kemampuannya menggunakan <Haniel>, seharusnya dia tidak akan mampu melakukan apapun. Beruntung, sepertinya hanya kemampuan <Haniel> untuk berubah menjadi <Michael> saja yang disegel.

Tentu saja, meskipun memberikan kesan seperti air yang ada dibatu, itu hanyalah efek kecil——namun setidaknya bisa mencegahnya menjadi gila karena menerima penderitaan itu ataupun kehilangan kesadarannya.

Meski menggunakan <Camael> Healing Flame bisa membuat lukanya menguap, itu belum tentu jika yang harus disembuhkan adalah trauma berat. Ini mungkin akan memakan waktu yang lama, meski sekarang efeknya masih tidak terasa.

Wajah Shido tertutup dengan keringat saat dia melihat kearah Mukuro.

“Mu-... -kuro——“

“Ah... A-Ah——Nushi-sama, tidak... ...! Muku, Muku tidak ingin membunuh Nushi-sama... ...”

Seperti mimpi, ingatan dan kenyataan mulai bercampur-aduk dipikirannya. Mukuro menahan kepalanya yang terasa bingung.

Kemudian, air mata mengalir dari mata Mukuro. Semburan kekuatan Spirit yang berwarna keruh mulai keluar dari tubuhnya.

“Ugh—— a-aaaaaaaaaaaaaaaaargh!——“

“Ini... ...”

Shido mengeluarkan suara seraknya.

Dia sudah tidak asing dengan fenomena ini. ——Inversion.

Faktanya dia telah, dengan tangannya sendiri, menyebabkan luka serius pada Shido, dan——secara bersamaan mengembalikan ingatan yang dia segel dipikirannya.

Tentu saja, faktor itu sudah cukup untuk menelan Mukuro menuju jurang keputusasaan.

Retakan merah muncul dari Spirit yang elegan dan berani, mengambil warna yang mewujudkan kekacauan itu sendiri. Air mata yang mengalir berubah menjadi kegelapan yang berwarna hitam legam, dan <Michael>, terjatuh ke tanah, terurai menjadi abu. Lalu, sebuah kunci iblis besar mulai muncul dibelakang Mukuro

“Tidak, kumohon... ...hentikan, Mukuro!”

Jika ini dibiarkan berkembang, Mukuro benar-benar akan ter-Inverse.

Shido melangkah kedepan dengan pelan sambil berjalan sempoyongan.

Namun, tubuh Mukuro menjadi pusat dari pusaran kekuatan spiritual kuat yang menghentikan langkah Shido dan mendorongnya mundur kebelakang.

“Guh——!”

Kondisinya saat ini, sangat sulit untuk menghalau serangan. Namun entah bagaimana, dia bisa menahan serangan dengan memfokuskan seluruh kekuatan pada kakinya.

Kemudian, tebasan besar mendarat dari atas, menghilangkan kekuatang Spirit yang ada didepan Shido seperti kabut asap.

“Eh——“

Penglihatan Shido mulai kosong. Awalnya, dia berpikir itu adalah bantuan yang diberikan oleh <Fraxinus>——tapi ada yang salah. Ini berasal dari <Namemah>.

“Humph.”

Saat masih berpikir, Shido mendengar suara yang datang dari langit.

“Jangan salah paham. Kenapa aku menghina diriku sendiri untuk bajingan seperti dirimu, kematian yang mudah sangat tidak cocok untuk orang sepertimu.”

Tohka menunjukkan ekspresi kesal sebelum berhadapan dengan Origami dilangit sekali lagi.

“Tohka... ...”

Shido berbisik sesaat sebelum mengarahkan pandangannya kearah Mukuro.

Kata-kata Tohka sepertinya tidak mengandung maksud tertentu. Tapi serangannya telah membuka jalan untuk Shido dan itu adalah kenyataan yang tidak bisa disangkal. Shido tidak bisa menyelamatkannya sendirian, jadi dia berterima kasih pada Tohka karena telah memberinya kesempatan untuk menjangkau Mukuro. Sambil mengambil langkah kecil, dia mengulurkan tangannya yang tersisa untuk memegang Mukuro.



[Note : muncul lagi nih, tangan Shido benaran putus gak sih, kalo yang dimaksud itu tangan yang satunya karena tangan yang terluka itu udah gak bisa digerakkan, itu baru masuk akal.]




Tubuhnya hanya bisa menerima sedikit kekuatan. Lebih tepat jika dibilang bahwa dia memilih bersandar kedepan daripada memeluknya. ——Namun itu bukan masalahnya. Shido mengumpulkan kekuatannya ditenggorokannya untuk mengatakan sesuatu.

“Mukuro! Mukuro! Kembalilah! Tidak, kau tidak boleh pergi kesana!”

Shido menggunakan kekuatan terakhir yang ada ditubuhnya untuk berbicara pada Mukuro.

——Sebelumnya Shido belum mengerti.

Alasan kenapa Mukuro ingin menghapuskan semua orang dan memonopoli Shido.

Alasannya, rasa cemburu, disamping keinginan untuk tetap diperhatikan seorang diri, adalah perasaan yang dimiliki semua orang. Namun, dalam kasus Mukuro, tingkatnya berada diluar batas normal

Karena——

“Mukuro... ...Kau——aku.”

Shido melanjutkan bicaranya dengan Mukuro, yang terbungkus kegelapan.

Ya, Mukuro dan Shido sangat mirip satu sama lain. Itu sebabnya, awalnya Shido berpikir bahwa mimpi tentang masa lalu Mukuro adalah masa lalunya.

Dulu, Shido ditinggalkan oleh ibunya dan menjadi sebatang kara.

Namun, ketika dia diadopsi oleh keluarga Itsuka——ayah, ibu, adik——untuk pertama kalinya, dia juga mengerti kehangatan dari keluarga.

Oleh karena itu, dia sangat memahaminya.

“Mukuro... ...kau benar-benar khawatir. Kau berada dalam keadaan yang menyulitkan, namun kau tidak tahu apa yang harus kau lakukan, ya kan?”

Bahu Mukuro mulai bergerak setelah dia mendengar suara serak Shido.

Tepatnya, Mukuro merasa tidak tenang.

Karena diawal ingatannya, keberadaan yang dinamakan ‘cinta’ itu tidaklah ada.

Suatu hari, secara tiba-tiba, dia mendapatkan kehangatan, rasa lembut yang nyaman dan mempesona karena tidak tahu bagaimana cara memegangnya.

Itu benar-benar memberikan sensasi yang seperti mimpi, keberadaan yang sangat halus, menghasut, tanpa diketakui oleh mereka, takut kehilangan segalanya ketika pemimpi itu bangun menuju kenyataan.

Ketika tenggelam dalam kebahagiaan, selalu membekas dan tidak ingin kehilangan keinginan dalam dirinya.

Jadi, jika sebuah keluarga yang terdiri dari suami istri bersama dengan orang lain yang bukan dari mereka, orang itu harus belajar bahwa mereka berada di dunia yang tidak dia kenal. Perasaan dari hati seseorang yang terikat menjadi tidak ragu untuk dihidupkan.

Lalu, meskipun dia adalah orang yang dimasukan kedalam kehidupan mereka; bisa jadi ada hal lain dari orang itu yang dianggap lebih berharga.

Meskipun itu tidak sebanyak milik Mukuro, perasaan ini juga ada didalam hatinya Shido.

“Tapi, Mukuro... ...jangan khawatir soal itu.”

Dengan penglihatan yang buram, Shido terus berbicara sambil memegang kepala Mukuro.

“Kau tidak perlu khawatir. Ayah, ibu, saudara laki-laki dan saudara perempuan... ...tidak masalah seberapa jauhnya saat berpisah, kau akan selalu terhubung bersama semuanya. Karena——itulah keluarga.”

Ya, dia diajari oleh Kotori dan orang tuanya.

Tapi jika Shido diberikan kekuatan yang sama dengan Mukuro, dia tidak akan tahu apa yang harus dia lakukan setelah itu.

“... ... ... ... ...uh.”

Akibat dari perkataan Shido, Mukuro menghela nafas ringan.

“Tapi... ...Muku... Muku... kau...”

“... ...Kau masih memiliki aku!”

Untuk menjawab kesadaran Mukuro yang pingsan, yang sepertinya bisa menghilang sewaktu-waktu, Shido mengeraskan suaranya.

“Aku akan menjadi... keluargamu, jadi kau tidak perlu khawatir lagi. Tidak peduli apapun itu, aku tidak akan pernah melupakanmu, tidak peduli apa yang kau lakukan, aku tidak akan pernah membencimu...”

Meskipun terbatuk hebat dan memuntahkan darah dari mulutnya, Shido tidak peduli dan terus berbicara.

“Ah... ... itu belum semuanya. Mukuro, kau juga... berjanji padaku... bahwa tidak ada cinta satu arah.——Karena kita adalah... keluarga.”

“... ...! Nushi-sama, Muku——“

Muku membalas dengan bibir yang gemetaran.

Lalu, saat itu air matanya, yang keruh seperti kotoran, kembali ke bentuk aslinya yang transparan.

Namun, ini belum berakhir. Kekuatan Spirit yang berada disekitar mereka meningkat dengan pesat.

Sekarang adalah saat-saat yang penting untuk menentukan apakah Mukuro bisa dikembalikan seluruhnya ke sisi mereka.

“Mukuro——“

Dia tidak tahu apakah Mukuro akan menerima kata-katanya. Namun, tidak ada waktu yang boleh disia-siakan. Shido menggunakan potongan terakhir dari energinya untuk mengangkat kepalanya.

“Ap... ...”

“————“

Bibirnya menyentuh bibir Mukuro dengan sekejap.

Ini adalah ciuman berdarah yang baunya seperti logam besi.

Setelah memberikan do’a kecil, Shido menutup matanya.

Ini adalah sensasi yang pernah dia rasakan beberapa kali sebelumnya. Dengan menggunakan segel, kekuatan Spirit mengalir dari tubuh Mukuro dan menuju tubuh Shido.

Secara bersamaan, Astral Dress yang dipakai Mukuro dan Demon King berbentuk kunci menghilang menjadi partikel cahaya, menguap dan menyatu dengan udara.

“... ...Mukuro!”

“Ah... ...um... ...”

Karena menjadi telanjang bulat, Mukuro langsung bersandar.

Namun, bagi Shido, yang telah melewati batasnya, karena disandari oleh Mukuro tubuhnya kehilangan kendali lalu diapun jatuh kebelakang.

“Gua-yah... ...!?”

Bagian belakang kepalanya terbentur dengan keras, meneriakkan teriakan kesakitan.

Tapi jika ada seseorang mencari sumber dari teriakan itu, itu akan mengejutkan lukanya yang sebelumnya.

Meskipun menggunakan kemampuan kombinasi dari <Gabriel>, <Haniel>, dan juga <Camael>, untuk pengobatan saat darurat, dibawah situasi normal, tidak diragukan lagi ini adalah luka yang fatal——meskipun kematian tidak terjamin untuk penderitaan semacam ini. Tapi, bisa dibilang bahwa reaksinya saat terjatuh patut dihargai, mengingat kondisinya.

“... ...”

Entah lelah karena menangis atau kehabisan seluruh staminanya, Mukuro menguap dalam tidurnya, tapi dadanya masih digenangin darahnya Shido.

Shido mengela nafas dalam karena lega.

“Mukuro... terima kasih telah mempercayaiku... ...”

Shido mengdurkan lehernya saat dia mengelus kepala Mukuro sambil melihat kearah surga.



[Note : tau sendirilah maksudnya surga disini itu apa ☺]



Tapi bagaimana dia menjelaskannya. Shido merasakan semacam firasat buruk yang tidak bisa dikatakan.

Benar-benar, dia baru saja menyelesaikan tugas yang berat, tapi ini seperti semacam sensasi karena telah melupakan sesuatu yang penting.

Seketika itu, saat Shido masih memikirkannya, ada sesuatu yang datang dari langit menuju pandangannya dengan kecepatan yang luar biasa.

“Apa... ...!?”

Shido melebarkan matanya karena heran.

Saat objek terbang itu mendekati mereka, dia mengurangi kecepatannya untuk mendarat disebelah kepalanya Shido.

Rok gelap yang tertiup angin masuk dalam pandangannya Shido.

Benar. Dia sudah muncul.

“——Pfft. Kupikir ada sesuatu yang bisa dilihat, tapi ini sudah berakhir, inilah hasilnya, gadis.”

Suara itu datang dari Inverse Spirit Tohka, yang seharusnya masih ditengah pertarungan udara melawan Origami.

“To... hka...!”

Shido menahan nafasnya, saat dia bergerak untuk melindungi Mukuro, yang tertidur didadanya.

“... ...Terima kasih. Karena... ...mu... aku bisa... menghentikan... Mukuro... ...”

“Hmm, aku tidak peduli soal itu. Karena, sekarang aku bisa membunuh dua burung dengan sebuah batu.”

Shido menemukan dirinya tidak bisa mengelak saat Tohka memandangi mereka dengan tatapan membunuh.

Kekuatan Spirit Mukuro sudah disegel dan dia telah kehilangan kesadarannya. Juga, akan jadi masalah jika Shido melakukan pertarungan dengan kondisi yang tidak memungkinkan ini. Keduanya tidak berdaya melawan Tohka.

“Uck——Apa kau baik-baik saja!?”

Mendarat beberapa detik dibelakang Tohka, Origami tiba dengan posisi yang sedikit berjauhan.

Namun, baik Astral Dress dan CR-unitnya menunjukkan tanda-tanda mengalami kerusakan. Sepertinya itu adalah perjuangan Origami untuk bertarung melawan Inverse Tohka.

“... ... ...”

Tohka memandang Origami sebentar sebelum mengembalikan perhatiannya kearah Shido dan Mukuro.

Shido merasa dirinya meneteskan keringat dingin.

Benar; jika saja bantuan yang sebelumnya bisa diselesaikan dengan cepat lalu menghapdapi Tohka. Saat ini hanya orang lain yang bisa menolong mereka. Jika dia merasa demikian, Shido dan Mukuro, juga Origami, mereka semua akan dibunuh.

“Kuh... ...”

Shido menaruh tubuh Mukuro ditanah selembut mungkin, sebelum bertarung melawan rasa sakit yang memuakkan untuk berdiri.

Kondisi tubuhnya sudah melewati tingkatan yang buruk. Jika harus memilih antara manusia dan zombie, saat ini dia lebih mirip yang terakhir.

Namun, untuk mengembalikan Tohka menjadi normal lagi, Shido memanggil kekuatannya dan mengangkat tubuhnya dengan pelan, dengan salah satu lutunya yang masih berada di tanah.

“Guh... ...ah, ugh... ...”

“——Hmph.”

Tohka menurunkan pandangannya kearah Shido saat dia menatapnya dengan tatapan dingin. Lalu, dia mencengkram kerah bajunya dengan kuat.

“Guaa... ...!?”

“Itsuka-kun!”

Origami berteriak saat dia bersiap menyerang Tohka.

Namun, saat Tohka memandangnya, Origami berhenti ditempat tanpa peringatan. Dengan jarak itu, jika Origami bertindak ceroboh sebelum Tohka, kepala Shido yang akan melayang pertama kali.

“... ... ...”

Saat Tohka memandang kearah Shido, yang wajahnya memperlihatkan seringai penderitaan, dia menaikkan tubuh Shido dengan pelan.

Lalu, dia melihat kearah Mukuro, yang tertidur dilantai, sebelum mengatakan sesuatu dengan suara yang dingin.

“——Kau berubah dari prajurit yang tangkas menjadi seorang anak kecil.”

“Guh... ...”

Shido melihat ada kilatan merah dimatanya yang menatap tajam kearahnya.

Namun, setelah itu, Tohka memberikan pandangan berat dan mengatakan sesuatu dalam udara kesepian.

“... ...Ketertarikanku telah pergi.”

“Huh——“

Setelah mendengar nada dari suara Inverse Tohka, Shido bisa menahan dirinya dari rasa heran sebagai balasannya.

Namun, itu sangat mengejutkan melebihi kejutan terbesar yang pernah ada.

Tohka, sambil mencengkram kerah bajunya Shido, dia menekan bibirnya ke bibir Shido tanpa ragu.

“Uhmmm...!?”

“Kya——!?”

Suara Shido dan Origami terdengar bersamaan saat keduanya mengeluarkan teriakan karena terkejut disaat yang sama.

Namun, Tohka tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa dia merasa malu saat dia melepaskan cengkramannya dari kerah Shido.

“... ...Ow!”

Saat Shido merasakan tanah sekali lagi dengan punggungnya, lalu getaran rasa sakit menyebar ke seluruh tubuhnya.

Meskipun wajahnya menunjukkan rasa sakit, Shido tidak mengalihkan pandangannya dari Tohka.

——Astral Dress yang memancarkan cahaya hitamnya Tohka melebur menjadi pertikel cahaya yang terkena hembusan angin.

Tohka, yang terlihat dingin seperti biasa, memperlihatkan tatapan misterius dimatanya saat dia melihat kearah Shido sebelum mengatakan sesuatu.

“Jangan biarkan aku——“

“Huh... ...?”

“Jangan biarkan Tohka merasa sedih.”

Dia langsung kehilangan kesadarannya dan jatuh ke tanah.

“T-Tohka!?”

Shido panik saat dia melihat wajah Tohka ketika dia terjatuh.

“Muu... ... ...”

Itu adalah wajah tidur yang biasanya dan juga lembut.

Ekspresi wajahnya berubah menjadi ekspresinya yang biasa. Merasakan tekanan yang ditinggalkan atmosfir ini, Shido mengeluarkan nafasnya karena lega sebelum terjatuh dengan lemah di kepala dan lututnya.

“Itsuka-kun, apa kau baik-baik saja!?”

Melihat apa yang terjadi, Origami langsung mendekatinya. Shido memberikan senyuman masam saat dia melambai dengan lemah.

“Akhirnya... ... ah, tidak, disangka, semua ini akhirnya selesai.”

“Ya, itu, ah! Benar-benar luka yang parah... ... kita harus mengobatimu di Realizer medis sesegera mungkin!”

“Ah... itu benar. Apa Kotori dan yang lainnya sudah mendapatkan ingatan mereka lagi? Kita tidak bisa membiarkan Mukuro dan Tohka telanjang disini. <Fraxinus> seharusnya datang dengan cepat dari atas... ...”

Shido langsung berhenti berbicara.

Tidak, itu setengah berhenti di jalan.

——Tanpa disangka Mukuro menempelkan bibirnya di bibir Shido.

“Pffuu... Mu-Mukuro!?”

“... ...Hehe, peringatan lelaki pembohong adalah musuh terbesar, Nushi-sama.”

Wajah Shido berubah menjadi merah karena malu, Mukuro kaget saat dia menunjukkan senyuman berani.

“A-Apa yang kau katakan... ...”

“Bukankah kau baru saja mencium bibir Tohka?”

“Ehh... ...”

Mendengarkan apa yang dikatakan Mukuro, Shido langsung mengerutkan alisnya.

Dia berpikir bahwa Mukuro akan menerima perkataannya. Berbeda dengan yang sudah diduga, dia masih belum menyerah untuk memonopoli Shido——

Mukuro, sepertinya bisa membaca pikirannya, menunjukkan sediki tawaan.

“Istirahatlah sepuasnya. Kau tidak perlu... ...khawatir lagi. Apapun yang Shido inginkan, Muku tidak akan tidak senang. Karena... ...kita adalah keluarga.”

Seperti yang dia katakan, wajahnya memerah meskipun dia hanya sedikit malu.

Melihat itu, Shido mengeluarkan desahan keil saat dia mengendurkan rahangnya.

“Mukuro... ...”

“Namun.”

Mukuro menyela Shido dengan menempatkan jarinya di bibir Shido.

“Sedikit skin ship itu juga menarik, kan? Kita adalah keluarga, jika ada.”

Dia membalas dengan senyuman nakal.

“... ...U-Um...”

“... ...Keluarga... itu juga jenis dari keluarga...”



Shido mulai khawatir apakah dia harus bertanggung jawab dengan perkataannya sendiri.
Share Tweet Share

0 comments

Please wait....
Disqus comment box is being loaded